Reporter: Yohan Rubiyantoro | Editor: Test Test
JAKARTA. Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan PT Jamsostek untuk membangun 20 menara rumah susun sederhana milik alias rusunami di Batam. Jamsostek harus menyelesaikan pembangunan rusunami ini pada 2009. “Wapres memerintahkan kami untuk bikin 18 rusuna lagi dalam waktu satu tahun,” kata Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga, usai rapat tentang Rusunami di Istana Wapres, Kamis (11/9).
Sebelumnya, Jamsostek hanya berencana membangun dua menara rusunami di Batam dengan anggaran sebesar Rp 20 miliar. Dua blok rusunami itu terdiri dari 160 unit. Meski harus mengeluarkan dana besar, Hotbonar menyatakan siap menjalankan instruksi ini.
Hotbonar memperkirakan Jamsostek akan mengeluarkan ongkos sebesar Rp 15 miliar untuk setiap menara. Dengan demikian, total dana membangun 20 menara mencapai Rp 270 miliar. Menurut Hotbonar, Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil tidak keberatan dengan rencana ini. Pasalnya, saat ini Jamsostek memiliki duit sebesar Rp 300 miliar yang siap digunakan. “Secara lisan sudah sepakat, namun harus diformalkan dalam bentuk rencana kerja 2009. Soal dana tidak ada masalah,” yakin Hotbonar.
Saat ini ada sekitar 243.000 pekerja yang membutuhkan tempat tinggal di Batam. Namun Rusunami ini akan diperuntukan untuk para pekerja yang menjadi peserta Jamsostek minimal selama setahun dan memiliki gaji minimal Rp 4,5 juta per bulan.
Dalam membangun proyek ini, Jamsostek akan menggandeng sejumlah pengembang yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI). Tidak cukup sampai di situ, Jamsostek akan memberikan pinjaman uang muka hingga Rp 40 juta dengan jangka waktu 15 tahun. ”Bunganya satu tahun cuma 4%, efektif. Jadi sangat murah sekali,” ucap Hotbonar.
Hotbonar menjelaskan saat ini proyek dua unit menara yang lebih dulu direncanakan sudah memasuki uji kelayakan. Menara setinggi lima lantai itu sebenarnya sudah siap dibangun. Sesudah lebaran, Jamsostek akan menancapkan tiang pancang atau groundbreaking untuk rusunami yang berada di kawasan Muka Kuning dan Kabil tersebut. Untuk tiap menara membutuhkan waktu pengerjaan selama lima bulan.
Pemerintah memilih Batam sebagai proyek pembangunan rusunami karena wilayah itu merupakan kota industri yang maju di Indonesia. Selain itu, Batam juga menjadi tempat kawasan perdagangan bebas yang akan menjadi tempat para pekerja mengais rejeki. Menteri Perumahan Rakyat Yusuf Asy'ari menyatakan, pemerintah akan berupaya untuk mempercepat pembangunan proyek rusunawa dan rusunami di Jakarta, Makassar dan Batam, termasuk proyek milik Jamsostek. "Saat ini sudah ada 189 pengembang yang berminat," kata Yusuf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News