kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Wapres optimistis sektor keuangan digital bisa tumbuh 8 kali lipat di 2030


Senin, 13 Desember 2021 / 15:12 WIB
Wapres optimistis sektor keuangan digital bisa tumbuh 8 kali lipat di 2030
ILUSTRASI. Wapres Ma'ruf Amin saat meninjau pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan. Wapres optimistis sektor keuangan digital bisa tumbuh 8 kali lipat di 2030.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Wakil Presiden Ri K.H. Ma’ruf Amin optimistis sektor keuangan digital akan bertumbuh pesat pada tahun 2030. 

Tak tanggung-tanggung, orang nomor dua di negara ini memperkirakan sektor keuangan digital bisa tumbuh delapan kali lipat pada 2030, dari sekitar Rp 600 triliun menjadi sekitar Rp 4.500 triliun. 

Dirinya pun memandang, sangat penting segala upaya peningkatan literasi, sembari mendorong peningkatan model bisnis yang ditopang oleh kebijakan afirmatif. 

Baca Juga: Bareksa raih penghargaan mitra distribusi SBN terbaik dari Kementerian Keuangan

Nah, dalam hal ini, Ma’ruf Amin meminta para pemangku kebijakan, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan para asosiasi untuk berperan aktif dalam membantu terciptanya kebijakan tersebut. 

“Kita ingin bersama-sama memajukan industri ekonomi dan keuangan digital yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Ma’ruf Amin dalam Indonesia Fintech Summit (IFS) 2021 di Nusa Dua, Bali. 

Di kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melihat tingkat inklusi keuangan digital Indonesia sudah menunjukkan indikator yang baik. 

Baca Juga: Teknologi bank digital bukan cuma dongkrak valuasi, juga harus berefek ekonomi

Sayangnya, ini belum ditunjang dengan tingkat literasi keuangan. Bahkan, Luhut menilai, ini masih sangat jauh bila dibandingkan dengan negara jiran Malaysia dan Singapura. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×