kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wapres Ma'ruf Amin ingatkan laju penyebaran Covid-19 di Banten harus dikendalikan


Rabu, 14 Juli 2021 / 17:41 WIB
Wapres Ma'ruf Amin ingatkan laju penyebaran Covid-19 di Banten harus dikendalikan
ILUSTRASI. Wakil Presiden Ma'ruf Amin.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -. JAKARTA. Tingkat penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) secara nasional di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Provinsi Banten, masih cukup tinggi.

Data Kementerian Kesehatan pada 13 Juli 2021 mencatat, terdapat 4.016 kasus Covid-19 terkonfirmasi di Banten dan menjadikan provinsi ini menduduki urutan ke-empat tertinggi secara nasional. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang lebih intensif agar laju penyebaran Covid-19 di Provinsi Banten dapat dikendalikan.

“Saya kira di Banten juga masih cukup tinggi hingga mungkin memerlukan suatu penanganan yang lebih [intensif],” tegas Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat membuka Rapat Koordinasi  dengan  Gubernur Banten dan seluruh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Banten (Provinsi, Kabupaten, dan Kota) Terkait Penanganan Covid-19 melalui konferensi video, Rabu (14/7).

Lebih lanjut, Wapres menyampaikan, berdasarkan laporan yang diterima, tingginya laju penyebaran Covid-19 di Provinsi Banten ini salah satunya disebabkan oleh masih rendahnya kepatuhan menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Rabu (14/7): Rekor lagi, tambah 54.517 kasus, taati 5 M

Di sisi lain, pelaksanaan 3T (testing, tracing, dan treatment) yang masih rendah juga menjadi faktor pendorong tingginya laju penyebaran Covid-19. 

“Selain itu, juga tingkat pelaksanaan 3T ya, testing, tracing dan treatmentnya. Testing ini kalau testingnya itu sedikit, itu berarti yang bisa diketahui juga sedikit, ya. Ini karena itu juga menjadi perhatian. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan saya melihat bahwa di Banten juga masih agak rendah,” ungkap Wapres.

Menutup arahannya, Wapres pun menekankan tentang pentingnya pemberian vaksinasi Covid-19 untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity), karena menurutnya cakupan vaksinasi di Banten khususnya bagi tenaga kesehatan dan lansia masih rendah dan perlu mendapat perhatian. 

“Menurut laporan di sini, vaksinasinya itu seharusnya Banten itu dengan penduduk sekitar 11,9 juta jiwa, itu untuk mencapai herd immunity vaksinnya harus mencapai 8 juta orang, dengan target 50.000 orang per-hari. Berdasarkan juga evaluasi pelaksanaan vaksinasi di Banten, per-12 Juli 2021, dari 1,63 juta target tahap 1 dan tahap 2, untuk sasaran tenaga kesehatan baru terdapat 1,15 juta dan juga termasuk lansia. Dengan mempertimbangkan masih rendahnya cakupan vaksinasi lansia juga masih jauh dari target sasaran. Ini juga perlu mendapat perhatian,” urai Wapres.

Tampak hadir secara virtual dalam acara ini diantaranya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Ganip Warsito, Gubernur Banten Wahidin Halim, Jajaran Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Banten, dan para Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Banten.

Selanjutnya: UPDATE Vaksinasi Covid-19, Selasa (13/7): Tambahan vaksinasi hari ini 700.946 dosis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×