kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Wamenlu melihat ada potensi ekonomi bagi Indonesia dari konflik AS-Iran


Kamis, 09 Januari 2020 / 15:06 WIB
Wamenlu melihat ada potensi ekonomi bagi Indonesia dari konflik AS-Iran
ILUSTRASI. Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar melambaikan tangan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyampaikan ada potensi ekonomi bagi Indonesia di tengah eskalasi Amerika Serikat (AS) dan Iran.

Eskalasi kedua negara diyakini bisa saja menjadi potensi bagi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonominya. Pasalnya pihak global akan melihat kondisi keamananan yang ada di Indonesia selama ini relatif terjaga sehingga investor bisa masuk.

Baca Juga: Wamenlu sebut perusahaan AS komitmen investasi lebih besar lagi di Indonesia

"Indonesia akan semakin terlihat tingkat stabilitas dan keamanan yang ada di kawasan," ujar Mahendra usai pembukaan rapat kerja kepala perwakilan negara di Istana Kepresidenan, Kamis (9/1).

Meski begitu, Indonesia tetap meminta kedua negara untuk menahan diri. Serta melakukan upaya untuk deeskalasi sehingga konflik tidak berlanjut. 

Meski secara geografis Indonesia berada jauh dari lokasi konflik, Mahendra bilang ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang bisa menjadi korban. Oleh karena itu, Indonesia mendorong upaya itu kepada PBB.

Baca Juga: Perusahaan dari Amerika Serikat (AS) komitmen investasi lebih besar di Indonesia

Selain itu, eskalasi kedua negara juga akan berdampak pada fluktuasi harga minyak. Oleh karena itu, juga Indonesia perlu mencari sumber baru. "Risiko tidak hanya harga, tapi juga keberlangsungan pasokan," terang Mahendra.

Asal tahu, saja sebelumnya AS melakukan pengeboman yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani. Tindakan tersebut dibalas Iran dengan menjatuhkan rudal di markas militer AS.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×