kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Wamenkeu yakin target lifting dapat tercapai


Senin, 18 April 2011 / 19:34 WIB
ILUSTRASI. Teknisi melakukan pemeliharaan perangkat yang ada di Base Transceiver Station (BTS) milik XL Axiata di Lok Baintan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu (14/4/2019). Layanan XL Axiata saat ini telah menjangkau 13 kota dan kabupaten di Kalimantan S


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Djumyati P.

BOGOR. Meski sejauh ini produksi minyak mentah (lifting) tidak memenuhi harapan yang telah ditargetkan, Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati meyakini target lifting minyak bakal tercapai di akhir tahun.

"Masih ada waktu hingga akhir tahun. Saya optimistis setelah pertengahan tahun ini lifting akan kembali meningkat dan capai target tahun ini," katanya di sela-sela rapat kerja pemerintah dan pelaku usaha di Istana Bogor, Senin (18/4).

Namun sayang, Anny enggan untuk menjabarkan kenapa dirinya optimistis bahwa target lifting bakal tercapai. Sebelumnya, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mencatat rata-rata produksi minyak pada tiga bulan pertama di 2011 baru sebesar 908.000 barel per hari, masih jauh dari target dalam APBN 2011 sebesar 970.000 barel per hari.

BP Migas sendiri pun yakin bahwa memasuki kuartal II/2011 ini bakal ada perbaikan dalam lifting. Seiring mulai produksinya 368 sumur milk Chevron Pacific Indonesia yang sebelumnya terhenti akibat cuaca buruk yang menyebabkan terjadinya pengentalan minyak di pipa.

Sementara itu ketika ditanya soal opsi untuk menaikkan harga Bahan Bakar minyak (BBM) jika lifting minyak tidak tercapai. Secara tegas Anny membantah opsi tersebut. "Tidak ada opsi apa pun. Kita masih harus bicarakan lagi soal itu," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×