Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2020 akan lebih baik daripada realisasi kuartal II-2020 yang kontraksi hingga 5,32% year on year (yoy).
Dia bilang meski ekonomi pada Juli-September 2020 masih di zona negatif setidaknya itu mengindikasikan pemulihan. Adapun Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memprediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 berada di rantang minus 1% yoy hingga minus 2,9% yoy.
“Kita berharap Juli-September, kita mengalami perbaikan meskipun masih dicoba negatif, tapi mengecil, ini merupakan harapan kita bersama,” kata Suahasil dalam Seminar Nasional Sinergi Pengawasan APIP-SPI-APH, Selasa (29/9).
Baca Juga: World Bank proyeksi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik hanya 0,9%
Kendati demikian, Suahasil tidak memungkiri kalau pemulihan ekonomi akan tergantung dari penanganan kesehatan. Meski sampai ini penanganan corona virus disease 2019 (Covid-19) belum menemukan vaksin, sehingga memaksa masyarakat mengurangi interaksi sosialnnya.
Setali tiga uang, aktivitas masyarakat menurun membuat kegiatan ekonomi terdampak. Sehingga, terjadi penurunan konsumsi, investasi, aktivitas produksi, dan ekspor-impor.
Wamenkeu mengatakan, pandemi Covid-19 dirasakan oleh hampir seluruh dunia, dengan dampak ekonomi yang berbeda-beda di tiap negara. Bahkan ada yang minusnya hingga belasan persen pada April-Juni lalu seperti Spanyol, Inggris, Prancis, Meksiko, Italia, bahkan Filipina dan Singapura.
Pemerintah berkeyakinan, kontaksi ekonomi di kuartal II-2020 lalu merupakan titik terendah di tahun ini. Makanya, untuk menjaga ekonomi pemerintah akan mempercepat penyaluran anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2020.
Adapun sampai dengan 16 September 2020 realisasi anggaran PEN sebesar Rp 254,4 triliun. Pencapaian ini setara dengan 36,6% dari total pagu senilai Rp 695,2 triliun.
Baca Juga: Penjelasan Gubernur BI terkait kelanjutan burden sharing
“Kami memastikan pelaksanaan program berjalan dengan baik bahwa alokasi anggaran tersebut direalisasikan sesuai dengan peruntukan tepat sasaran, ini menjadi satu konsep yang kita terus lakukan penyempurnaan,” ujar Suahasil.
Wamenkeu menyampaikan melalui program PEN 2020, ekonomi Indonesia akan tetap terjaga sampai dengan akhir tahun. Baik dari sisi supply maupun demand. Alhasil Kemenkeu memproyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 berada di kisaran minus 1,7% yoy sampai minus 0,6% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News