kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Wamenkeu Pastikan Tensi Dagang Tak Pengaruhi Fiskal APBN


Rabu, 14 Mei 2025 / 13:47 WIB
Wamenkeu Pastikan Tensi Dagang Tak Pengaruhi Fiskal APBN
ILUSTRASI. Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom. Nggito Abimanyu memastikan tensi perang tarif Amerika Serikat dan juga China tidak akan berdampak pada sisi fiskal APBN.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu memastikan tensi perang tarif Amerika Serikat dan juga China tidak akan berdampak pada sisi fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Dampaknya pada APBN seperti apa, very minimal ya sebetulnya kalau kita lihat kondisi sekarang post 90 hari dan juga kemungkinan USA-China bisa agree, sehingga kita bisa mencapai free trade agreement, membuat ekonomi kita lebih confident," ungkap Anggito dalam agenda Kagama Leaders Forum terkait Trump Effect, Rabu (14/5).

Sementara itu dari sisi keterbukaan pasar, Anggito lebih jauh menilai Indonesia lebih rendah menyumbang defisit dagang pada Amerika Serikat jika dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Vietnam dam Thailand.

"Size surplus kita dengan Amerika itu US$ 18 miliar. Sebetulnya itu very adjustable ya. Memungkinkan dilakukan penyesuaian dalam waktu yang sangat singkat. Tapi Spillover-nya juga lebih besar," terang Anggito.

Baca Juga: Peluang Ekonomi Indonesia dari Kesepakatan Penurunan Tarif Impor AS dan China

Anggito juga menilai, pengenaan tarif AS sebesar 32% akan membuat industri dalam negeri terpukul cukup besar. Untuk itu langkah delegasi pemerintah dalam negosiasi dengan AS adalah langkah bagus untuk mengurangi tensi dan ketidakpastian dagang.

Ia berharap dengan langkah awal Indonesia yang cepat dalam melakukan negosiasi dibandingan negara lainnya, yakni mulai 9 April 2025, diharapkan membuahkan hasil yang positif. 

Setidaknya terdapat tujuh tindakan yang dilakukan, baik dalam negosiasi tarif maupun non tarif, serta pembaruan yang ditawarkan sesuai dengan apa yang diharapkan pemerintah AS.

"Dari sisi itu kita bisa manage cukup prudent dari sisi tampak impact kita kepada ekonomi. Dan efek ini juga berpengaruh positif kepada kepentingan kita untuk melakukan reform trade," ungkapnya.

Baca Juga: Tarif AS-China Turun Sementara, Ekonom: Positif bagi Rupiah dan Ekonomi Indonesia

Selanjutnya: GOTO Rancang Buyback Saham Senilai Rp 3,3 Triliun

Menarik Dibaca: Infinix Note 40 Harga Mei 2025, Smartphone Budget Terkini yang Paling Dicari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×