Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah mengatakan perusahaan asal China hingga Timur Tengah mampu membangun masing-masing 1 juta rumah, demi mewujudkan program 3 juta rumah besutan Presiden Prabowo Subianto.
Hal tersebut diungkap Fahri usai melakukan lawatan ke China dan Timur Tengah beberapa waktu lalu.
Fahri menjelaskan, pihaknya melihat ada ketertarikan dari investor asal Negeri Tirai Bambu alias China, yang sanggup membangun 1 juta rumah hanya dengan satu perusahaan saja.
"Dari China itu mereka menunjukkan kemampuannya membangun. Jadi, ada satu perusahaan yang bisa membangun satu juta (unit rumah) itu sendiri," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (9/12).
Baca Juga: Menteri Ara Ungkap Tak Semua Program 3 Juta Rumah Diberikan Gratis
Fahri mengungkapkan, sedangkan saat mengunjungi Timur Tengah dirinya mendapat komitmen terkait skema pembiayaan perumahan. Untuk itu, kata dia, pemerintah bakal segera menggodok kebijakan untuk kepastian pembiayaan tersebut.
"Timur Tengah itu lebih banyak skema pembiayaan. Nah, rata-rata Qatar mau (bangun) 1 juta (rumah), Emirat Arab mau (bangun) 1 juta (rumah). Jadi pada dasarnya skema keuangan sedang kita atur supaya bagaimana uang-uang (investor) yang berminat ini masuk ke dalam sistem kita," ungkapnya.
Lebih lanjut, Fahri menuturkan, selanjutnya pemerintah bakal segera merampungkan beragam persoalan untuk mewujudkan program 3 juta rumah seperti lahan, tanah dan perizinan.
Selain itu, skema pembiayaan dan stimulus ekonomi juga tak luput dari pembahasan ke depan. Tujuannya, semata-mata demi terwujudnya program tersebut.
"Termasuk bagaimana menarik rencana investasi besar yang pengen membantu sektor perumahan kita, itu sedang kita siapkan," tandasnya.
Baca Juga: Program 3 Juta Rumah Patok Cicilan Rp 600.000 per Bulan, Ini Kata Pengamat
Sebelumnya, Menteri PKP Maruarar Sirait (Ara) menjelaskan, dirinya telah memerintahkan Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah untuk mengunjungi China hingga Abu Dhabi, dengan membawa misi menyukseskan program 3 juta rumah.
“Saya sudah minta Pak Wamen, Pak Fahri yang ke luar negeri, pertama ke Republik Rakyat China (RRC) yang kedua ke Abu Dhabi, untuk bisa fokus (menarik investor),” ujarnya saat ditemui di Rumah Susun Pasar Rumput, Jakarta, Kamis (28/11).
Ara tak memungkiri sulitnya membawa investasi asing masuk ke Indonesia, apalagi baru sebatas penandatanganan nota kesepahaman alias Memorendum of Understanding (MoU).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News