Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan segera memasuki masa purna bakti pada akhir November 2021 ini. Sebelum masa pensiun dan pergantian Panglima TNI, Presiden Joko Widodo harus menyerahkan nama calon Panglima TNI ke DPR.
Surat Presiden mengenai pencalonan Panglima TNI menjadi hal yang kini ditunggu oleh DPR, mengingat proses yang akan cukup panjang.
Wakil Ketua Komisi I DPR Anton Sukartono Suratto mengatakan, dari ketiga kepala staf matra TNI yang ada saat ini, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa diakui terlihat lebih menonjol.
"Yang paling terlihat perform-nya adalah Pak Andika KSAD. Upaya beliau dalam meningkatkan keahlian para prajurit di TNI AD dan pembenahan SDM di lingkungan matra Darat," kata Anton kepada Kontan.co.id, Selasa (2/11).
Baca Juga: Masa jabatan Panglima TNI akan berakhir, Jokowi akan taati aturan
Namun, Anton juga mengatakan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono juga perlu diperhitungkan. Dimana KSAL Laksamana TNI Yudo melakukan pengawasan kapal asing yang membelok masuk ke wilayah teritorial NKRI, bahkan mengamankan wilayah ZEE dari pencurian sumber daya alam tanpa izin.
"Pak Yudo, KSAL juga bagus, beliau mengambil sikap tenang berperan aktif menjaga stabilitas keamanan di perairan wilayah NKRI. Pak Yudo berkomitmen memastikan TNI akan terus menjaga Laut China Selatan agar terus kondusif, walaupun saat ini Republik Rakyat China tengah membuat rancangan undang-undang (RUU) soal penjaga pantai atau coast guard yang akan ditugaskan di Laut Cina Selatan," jelasnya.
Anton menegaskan keduanya memiliki peluang yang sama dalam pencalonan Panglima TNI. "Pak Andika dan Pak Yudo adalah putera terbaik bangsa dan memiliki peluang yang sama untuk diusulkan menjadi Panglima TNI," imbuhnya.
Namun, Anton menyoroti jika tongkat komando Panglima TNI jatuh kepada KSAD Jenderal Andika, maka masa jabatannya tidak panjang. Hal tersebut lantaran KSAD Jenderal Andika hanya memiliki waktu satu tahun, dan akan memasuki masa pensiun lebih dulu, pada November 2022.
Baca Juga: Terkait calon Panglima TNI, ini harapan Ketua DPR Puan Maharani
Kemudian Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo akan pensiun pada 2023 mendatang.
"Penilaian siapa sosok terbaik sebagai Panglima TNI sepenuhnya merupakan wewenang Presiden Jokowi. Dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemungkinan besar akan dua kali melantik Panglima TNI pada masa jabatannya yang berakhir pada tahun 2024 mendatang," ujarnya.
Adapun mekanisme pemilihan Panglima TNI yang baru akan dilakukan melalui Komisi I DPR, setelah Presiden mengirimkan nama calon Panglima TNI ke DPR.
Sebelum dibahas di komisi I, usulan nama tersebut diserahkan ke pimpinan DPR RI melalui wakil ketua DPR RI. Setelah itu diserahkan ke Badan Musyawarah (Bamus) DPR RI.
"Lalu kemudian di Paripurnakan untuk ditugaskan di komisi terkait dalam hal ini Komisi I. Lalu kemudian diadakan fit and proper. Hasil fit and proper test tersebut diserahkan kembali ke Presiden. Jadi prosesnya cukup panjang," jelasnya.
Selanjutnya: Beredar nama calon panglima TNI meski presiden belum kirimkan surat ke DPR
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News