kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Wah, Sinabung meluncurkan awan panas lagi


Senin, 03 Februari 2014 / 16:45 WIB
Wah, Sinabung meluncurkan awan panas lagi
ILUSTRASI. Donut Classic dari Dunkin kembali hadirkan berbagai promo murah meriah (Dok/Dunkin.id)


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tim evakuasi masih melaksanakan pencarian korban awan panas di Desa Sukameriah hingga saat ini. Pada Senin (3/2/2014)), tim menemukan delapan sepeda motor, satu tas berisi laptop, satu tas handycam (tidak ada isinya), dan dua helm.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Senin, tidak ditemukan lagi korban awan panas Gunung Sinabung.

Sutopo menjelaskan, tebalnya abu vulkanik yang menutupi wilayah Desa Sukameriah dan luncuran awan panas susulan menyulitkan evakuasi.

Berdasarkan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), proses pencarian dihentikan pada pukul 12.30 WIB karena terjadi erupsi yang disertai luncuran awan panas.

"Tim SAR gabungan masih menunggu kondisi aman. Strategi evakuasi di lapangan dilakukan berdasarkan pada rekomendasi PVMBG," kata Sutopo.

Tim SAR gabungan terdiri dari 170 personel yang terdiri dari 35 anggota Kodim 0205 TK, 30 anggota Yon 125/SMB, 41 personel Brimob, 20 orang dari Basarnas, 10 anggota Satpol PP, dan 34 relawan.

Hingga saat ini jumlah korban tewas akibat awan panas Gunung Sinabung mencapai 15 orang meninggal yang terdiri dari tujuh mahasiswa, empat pelajar, tiga warga Sukameriah, dan satu warga Kabanjahe. Sementara itu, tiga orang lainnya mengalami luka.

Sutopo menjelaskan, PVMBG merekomendasikan radius 5 km harus kosong dari aktivitas penduduk. Penjagaan pun diperketat agar masyarakat tidak dapat masuk ke zona berbahaya.

Kelima desa yang sangat berbahaya di radius 3 - 3,5 km yaitu Desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, Sigarang-garang, dan Sukanalu adalah daerah yang paling berbahaya. "Jangan masuk daerah tersebut," Sutopo menegaskan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×