Reporter: Petrus Dabu | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Semua orang pasti tak asing dengan boneka cantik Barbie. Nah, siapa yang menyangka, boneka mainan paling terkenal di dunia ini dituding ikut ambil bagian dalam perusakan hutan. Organisasi masyarakat sipil Greenpeance di Jakarta hari ini mengungkapkan, kemasan yang digunakan oleh boneka ini ternyata menggunakan bahan baku yang berasal dari hutan Indonesia.
Dengan menggunakan uji forensik, para peneliti Greenpeace menemukan, kemasan Berbie berasal dari perusakan hutan Indonesia. Selain itu, peneliti Greenpeace juga melakukan investigasi lapangan langsung, pemetaan data, dan menelusuri sertifikat perusahaan untuk menguatkan bukti bahwa Mattel, produsen Barbie, juga perusahaan-perusahaan pembuat mainan lainnya seperti Disney, menggunakan kemasan yang diproduksi oleh Asia Pulp and Paper (APP).
Greenpeace menilai, sudah seringkali APP terungkap melakukan aktifitas perusakan hutan Indonesia untuk membuat produk seperti kemasan Barbie.
"Barbie merusak hutan alam dan menyebabkan satwa langka seperti harimau ke arah kepunahan," ujar kepala kampanye hutan Indonesia Greanpeace Bustar Maitar dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (8/6). Karena itu Greenpeace meminta Mattel harus berhenti membeli kemasan dari APP.
Pihak APP sendiri membantah tudingan Greenpeace ini. Aniel Maria, Head of Stake Stakeholder Engagament APP Indonesia dalam siaran pers yang diterima KONTAN mengatakan, carton box yang digunakan untuk kemasan Berbie menggunakan kertas daur ulang yang dibeli APP dari berbagai tempat di seluruh dunia. "Kami secara tegas mengklarifikasi bahwa material yang digunakan untuk kemasan mengandung 80% sampai 90% kertas daur ulang," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News