Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: Pemerintah siapkan skenario untuk menahan pelemahan ekonomi kuartal I-2020
Hal ini untuk memberi bantuan kepada semua pekerja migran maupun WNI yang ada di Hongkong untuk mendapat kebutuhan-kebutuhan dalam mencegah penyebaran virus corona. Di antaranya seperti masker, pembersih tangan dan multivitamin.
Selain itu, pemerintah juga perlu membuat kesepakatan bilateral dengan pemerintah Hongkong agar bantuan tersebut dapat masuk ke Hong Kong.
Atin bercerita, saat ini pekerja migran butuh antre satu hingga dua jam untuk membeli masker. Sebab, masker menjadi salah satu barang langka karena banyaknya permintaan tidak diimbangi dengan ketersediaan yang cukup.
Sehingga membuat harga jual masker pun terbilang tinggi. "Pemerintah (Indonesia) lamban dalam hal ini. Pekerja migran di sini kekurangan masker, juga perlu multivitamin untuk mencegah penyebaran virus ini," kata Atin kepada Kontan.
Baca Juga: Terus bertambah, penularan virus corona dari manusia ke manusia di luar China
Selain itu, adanya imbauan dari Departemen Ketenagakerjaan Hong Kong yang menyatakan semua buruh migran untuk tidak banyak keluar dari rumahnya.
Artinya, hari libur pekerja migran tersebut mau tidak mau digunakan untuk bekerja. "Ini menambah beban pekerja migran Indonesia di Hong Kong," kata Atin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News