kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Wabah virus corona, Migran Care minta pemerintah buka posko pelaporan pekerja migran


Rabu, 05 Februari 2020 / 22:01 WIB
Wabah virus corona, Migran Care minta pemerintah buka posko pelaporan pekerja migran
ILUSTRASI. JAKARTA,05/02-MENGUKUR SUHU TUBUH. Petugas mengukur suhu tubuh (thermal Scanner) kepada tamu hotel di Jakarta, Rabu (05/02). Pihak pengelola hotel meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi m


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Pemerintah siapkan skenario untuk menahan pelemahan ekonomi kuartal I-2020

Hal ini untuk memberi bantuan kepada semua pekerja migran maupun WNI yang ada di Hongkong untuk mendapat kebutuhan-kebutuhan dalam mencegah penyebaran virus corona. Di antaranya seperti masker, pembersih tangan dan multivitamin.

Selain itu, pemerintah juga perlu membuat kesepakatan bilateral dengan pemerintah Hongkong agar bantuan tersebut dapat masuk ke Hong Kong.

Atin bercerita, saat ini pekerja migran butuh antre satu hingga dua jam untuk membeli masker. Sebab, masker menjadi salah satu barang langka karena banyaknya permintaan tidak diimbangi dengan ketersediaan yang cukup.

Sehingga membuat harga jual masker pun terbilang tinggi. "Pemerintah (Indonesia) lamban dalam hal ini. Pekerja migran di sini kekurangan masker, juga perlu multivitamin untuk mencegah penyebaran virus ini," kata Atin kepada Kontan.

Baca Juga: Terus bertambah, penularan virus corona dari manusia ke manusia di luar China

Selain itu, adanya imbauan dari Departemen Ketenagakerjaan Hong Kong yang menyatakan semua buruh migran untuk tidak banyak keluar dari rumahnya.

Artinya, hari libur pekerja migran tersebut mau tidak mau digunakan untuk bekerja. "Ini menambah beban pekerja migran Indonesia di Hong Kong," kata Atin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×