Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pemanfaatan tempat pemrosesan akhir (TPA) dengan menggunakan teknologi modern dan sistem manajemen yang baik.
Hal tersebut berkaca pada volume sampah yang akan terus bertambah. Maka, diperlukan TPA yang ditata dengan baik dan memiliki fasilitas dan teknologi pengolahan yang modern. Tak hanya itu Jokowi juga menyebut, TPA juga harus dilengkapi dengan sistem pengelolaan dan manajemen yang baik.
"Sekarang sudah ada banyak model TPA yang beroperasi dengan baik, ini bisa menjadi contoh pengelolaan sampah bagi kota-kota atau daerah lain yang mengalami persoalan sampah," tuturnya dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (13/12).
Diketahui, hari ini Kepala Negara meresmikan secara bersamaan TPA Supit Urang di Kota Malang, TPA Jabon di Kabupaten Sidoarjo, dan TPA Banjardowo di Kabupaten Jombang, yang digelar di TPA Supit Urang, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga: Resmikan Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Jokowi: Bisa Tampung 2.700 Kios
ketiga TPA tersebut akan membantu persoalan sampah yang ada di Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Jombang.
Menurutnya, pengelolaan sampah bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan model TPA yang beroperasi baik dapat menjadi contoh daerah lainnya dalam mengelola sampah.
"Saya harap dengan beroperasinya tiga TPA ini dapat mengurangi permasalahan sampah dan mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat," imbuhnya.
Adapun, TPA Supit Urang di Kota Malang yang dibangun dengan anggaran Rp273 miliar tersebut memiliki daya tampung sampah hingga 450 ton per hari. Selain itu, TPA tersebut berada di lahan 5,2 hektare dan kapasitas landfill 726.000 meter kubik.
Sedangkan untuk, TPA Jabon di Kabupaten Sidoarjo juga memiliki daya tampung sampah mencapai 450 ton per hari. Selanjutnya, TPA Banjardowo di Kabupaten Jombang memiliki daya tampung sampah hingga 110 ton per hari.
"TPA Banjardowo di Kabupaten Jombang, dibangun dengan biaya Rp 203 miliar di luas lahan 4,45 hektar dan daya tampung sampahnya 110 ton per hari," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News