Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Sementara dari sisi ekspor, BPS mencatat China merupakan salah satu negara tujuan ekspor utama Indonesia. Bahkan, di sepanjang tahun 2019, Indonesia telah mengirim komoditas non migas ke China sebanyak 16,68% dari total ekspor atau senilai US$ 25,85 miliar.
Melihat hal tersebut, Bhima memperkirakan akan terjadi pengurangan ekspor dari Indonesia ke negara tirai bambu tersebut yang disebabkan oleh ada beberapa daerah di negara tersebut yang terisolasi, sehingga ini menimbulkan adanya kemungkinan penurunan konsumsi rumah tangga di China serta gangguan distribusi barang di China daratan.
Baca Juga: Virus corona kian menyebar, Arab Saudi monitor perkembangan pasar minyak global
Apalagi, banyak barang baku dan setengah jadi yang dikirim Indonesia ke China. Dengan adanya isolasi tersebut, ini juga akan mengakibatkan industri yang ada di China mengurangi kapasitas industri sehingga permintaan akan pasokan bahan baku dari Indonesia tentu bisa berkurang.
Selain itu, dengan adanya pembatasan terkait virus corona ini, menyebabkan adanya gangguan dalam pola distribusi. Hal ini juga mengingat China sebagai salah satu negara transit jalur perdagangan dunia.
Baca Juga: Virus corona bisa berdampak lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi China dari SARS
Untuk mengurangi dampaknya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan Indonesia. Salah satunya dengan mengalihkan produk ekspor ke negara lain, seperti Eropa Timur, Afrika Utara, hingga Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News