kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Varian virus ini disebut lebih berbahaya dari Delta, apa namanya?


Rabu, 15 September 2021 / 06:14 WIB
Varian virus ini disebut lebih berbahaya dari Delta, apa namanya?
ILUSTRASI. Saat ini, muncul varian virus corona yang lebih berbahaya dari varian delta. REUTERS/Pavel Mikheyev


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, muncul varian virus corona yang lebih berbahaya dari varian delta. Hal itu diungkapkan oleh ahli epidemiologi dari Griffith University Dicky Budiman.

Varian tersebut, kata dia, adalah virus corona C.1.2 yang juga lebih berbahaya dari varian virus corona Mu. 

"Varian 1.2 ini luar biasa menurut saya. Kalaupun ada varian yang bisa mengalahkan Delta, varian 1.2 inilah yang punya potensi itu," kata Dicky dalam diskusi daring, Selasa (14/9/2021). 

Ia menjelaskan, varian C.1.2 lebih berbahaya karena varian itu adalah mutasi dari beberapa jenis virus corona yakni alfa, beta, delta dan gamma. 

Oleh karena itu, Dicky mengingatkan pemerintah harus bersiap dan mencegah masuknya varian tersebut. 

Baca Juga: Virus corona varian Mu tujuh kali lebih kuat, jangan abai!

"Makanya bahwa ada potensi varian yang lebih hebat dari Delta itu ada. Dan itu masalah waktu kalau masuk Indonesia dan untuk itu kita harus siap-siap," ujar dia. 

Adapun Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, pemerintah tengah mengamati tiga varian baru Covid-19 agar tidak masuk ke wilayah Indonesia. 

"Sebagai antisipasi, kita mengamati ada tiga varian baru yang kita amati dari dekat. Pertama adalah varian Lambda, kedua varian MU, dan yang ketiga adalah varian C.1.2," kata Budi dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Senin (13/9/2021). 

Budi menyebutkan, varian Lambda dan Mu yang keduanya ditemukan di Amerika Selatan itu telah dimasukkan kategori variant of interest oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Baca Juga: Varian Delta menyebar, wabah baru COVID-19 muncul di China

Ia mengatakan, varian Lambda telah menyebar di 42 negara, sedangkan penyebaran varian Mu lebih cepat. Kini, Mu tersebar di 49 negara. 

"Kedua varian ini memiliki kemampuan untuk menghindari sistem imunitas atau sistem kekebalan dari tubuh kita sehingga efektivitas dari vaksin yang diberikan akan menurun terhadap kedua varian ini," kata Budi. 

Sementara itu, varian C.1.2 merupakan varian terbaru yang ditemukan di Afrika Selatan dan disebut telah mengkhawatirkan banyak ilmuwan. 

"Karena varian ini mutasinya banyak sekali yang sama seperti yang lainnya, juga mereka dilihat bisa menghindari sistem kerja imunitas kita yang sudah bentuk berdasarkan varian-varian sebelumnya," ujar Budi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Varian Virus Corona C.1.2 Disebut Lebih Berbahaya dari Delta"
Penulis : Sania Mashabi
Editor : Krisiandi

Selanjutnya: Ilmuwan: Meski ada varian Delta, vaksin booster untuk populasi umum tidak cocok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×