Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Mutasi yang banyak pada spike protein ini dianggap mengkhawatirkan, karena spike protein adalah bagian dari virus yang digunakan sebagian besar vaksin untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh melawan Covid-19.
Hal ini membuat penularan infeksi virus corona SARS-CoV-2 varian baru B.1.1.529 Omicron lebih cepat 400% atau 4 kali lipat dibandingkan dengan infeksi penularan varian delta. Ini juga artinya, varian baru Omicron 500% atau 5 kali lipat lebih cepat dibandingkan virus asli yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China.
"Memang diduga menular lebih cepat, namun angka persisnya masih menunggu investigasi lebih lanjut," kata dia.
Adapun para ahli yang melakukan penelitian terkait varian baru, tergabung dalam kelompok ahli independen bernama Kelompok Penasihat Teknis tentang Evolusi Virus SARS-CoV-2 (TAG VE).
Menyadari kondisi saat ini masih mengkhawatirkan, karena banyak hal yang belum diketahui secara pasti akibat infeksi varian baru B.1.1.529 Omicron ini, Dicky merekomendasikan untuk mempertimbangkan enam hal berikut sebelum bepergian selama libur Natal dan Tahun Baru (nataru) mendatang.
Baca Juga: Kasus Jawa-Bali terkendali, Luhut ingatkan indikasi kenaikan kasus saat Nataru
1. Batasi mobilitas
Dicky berkata, meskipun kasus infeksi varian baru Omicron belum masuk ke Indonesia, tetapi bukan berarti masyarakat bisa menganggap sepele peringatan dini penularan infeksi yang bisa terjadi.
"Nah, oleh karena itu dalam konteks nataru (libur natal dan tahun baru) batasilah apa pergerakan kita, kalau tidak esensial, jangan (banyak mobilitas di luar rumah, berlibur, berwisata, dan lain sebagainya)," kata Dicky.
2. Pengaturan ketat perjalanan
Selain itu, kata Dicky, bagi siapa saja yang sudah terlanjur membeli tiket perjalanan - sebelum varian baru Omicron teridentifikasi - untuk Natal dan tahun Baru, upayakan pengaturan perjalanan yang optimal.
"Upayakan saat Anda berangkat dalam kondisi sudah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap, dan tidak lebih dari 7 bulan dari suntikan dosis kedua vaksin tersebut," saran Dicky.
Baca Juga: WHO: Varian Omicron menggarisbawahi betapa berbahaya dan gentingnya situasi pandemi
Selanjutnya, untuk orang yang berusia di atas 50 tahun dan di bawah 12 tahun, sebaiknya hindari dulu perjalanan berlibur selama nataru, meskipun di dalam negeri. Hal ini dikarenakan, orang dengan usia lanjut 50 tahun ke atas umumnya memiliki banyak faktor risiko keparahan jika terinfeksi, apalagi jika ada penyakit komorbid.