kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Jawa-Bali terkendali, Luhut ingatkan indikasi kenaikan kasus saat Nataru


Senin, 29 November 2021 / 22:07 WIB
Kasus Jawa-Bali terkendali, Luhut ingatkan indikasi kenaikan kasus saat Nataru
ILUSTRASI. Seorang petugas berjalan di area Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan masyarakat untuk hati-hati menghadapi libur natal dan tahun baru (Nataru).

Terdapat indikasi kenaikan mobilitas dan kasus virus corona (Covid-19) pada periode libur tersebut. berdasarkan hasil survey Google Mobility Jawa-Bali dan Indeks Belanja Masyarakat menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat sudah cukup signifikan dibandingkan data pada periode Nataru 2020 dan mendekati periode Libur Idul Fitri 2021.

"Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap indikasi adanya kenaikan kasus dan mobilitas, terutama menghadapi periode Nataru supaya tidak terulang pembatasan sosial yang ketat," ujar Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali dalam keterangan pers, Senin (29/11).

Selain libur Nataru, pemerintah juga mengantisipasi varian omicron Covid-19. Varian yang ditetapkan sebagai varian of concern oleh WHO itu telah menyebar di beberapa negara, seperti Afrika Selatan, Botswana, Jerman, Belgia, Inggris, Israel, Australia, dan Hongkong.

Baca Juga: WHO: Varian Omicron menggarisbawahi betapa berbahaya dan gentingnya situasi pandemi

Untuk  itu, pemerintah telah mengambil langkah-langkah kebijakan yang telah diumumkan sebelumnya dan akan terus mengevaluasi kebijakan setiap saat untuk meminimalisasi dampak dari masuknya varian baru ini. "Kita hanya perlu waspada dan berjaga-jaga dengan kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan yang sudah mulai terlihat abai ini," jelas Luhut.

Luhut menerangkan bahwa saat ini kondisi pandemi Covid-19 di Jawa-Bali menunjukkan tren cukup terkendali. Hal ini dibuktikan dengan jumlah kasus covid yang terus terjaga pada tingkat yang cukup rendah.

Kasus konfirmasi terus ditekan dan penurunannya ada di angka 99 persen sejak puncak kasus bulan Juli lalu. Meski begitu sejumlah wilayah kembali menunjukkan kenaikan kasus dan perubahan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Berdasarkan asesmen dari WHO, 10 kabupaten/kota kembali ke level 2 dari sebelumnya level 1. Antara lain berada di wilayah Jabodetabek yang terjadi akibat turunnya angka tracing anggota aglomerasi di wilayah Jabodetabek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×