kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Vaksin Sinovac kembali datang, sebaiknya jangan tunda vaksinasi Covid-19


Selasa, 09 November 2021 / 16:52 WIB
Vaksin Sinovac kembali datang, sebaiknya jangan tunda vaksinasi Covid-19
Peserta memperoleh vaksinasi COVID-19 saat peluncuran fasilitas sentra vaksinasi COVID-19 di Rest Area Hutan Bunder, Gunungkidul, D.I Yogyakarta, Rabu (6/10/2021).


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin Sinovac pada 8 November 2021, yakni sebanyak 4 juta dosis vaksin jadi. Kedatangan vaksin COVID-19 tahap 116 sebagai upaya memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional. 

"Vaksin Sinovac kembali datang ke Indonesia dalam bentuk vaksin jadi. Kali ini sebanyak 4 juta dosis tiba pada siang hari ini," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong, Selasa (9/11). Menurut dia, total vaksin Sinovac yang telah hadir di Indonesia dalam dua bentuk. 

Vaksin Sinovac dalam bentuk jadi sebanyak 100 juta dosis. Dan vaksin Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku sebanyak 153 juta dosis. Dimana setelah diolah, menghasilkan 124,4 juta dosis vaksin jadi.

Baca Juga: Faktor ini bisa membuat orang tua ragu akan vaksin Covid-19, apa saja?

"Sehingga secara total vaksin yang telah tiba di tanah air, dari berbagai merek, dalam bentuk bulk atau jadi sebanyak 330,38 juta dosis," kata Usman. Dia mengatakan, vaksin kembali hadir dan akan terus hadir nantinya. Hal ini sudah menjadi komitmen pemerintah untuk terus mendatangkan vaksin dalam rangka mengamankan ketersediaan vaksin di Indonesia untuk melindungi rakyatnya. 

Usman menegaskan, vaksinasi bukan sekadar upaya untuk melindungi diri, melainkan juga untuk melindungi keluarga dan seluruh masyarakat. "Saat ini 125 juta penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 79 juta diantaranya dosis lengkap," ujar dia. Meski begitu, Usman kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. 

Kasus COVID-19 masih mengancam seperti terjadi di beberapa negara yang kasus penyebaran kembali melonjak. Untuk itu, perlu upaya bersama dari semua pihak untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus gelombang ke-3 di Tanah Air. "Tetap waspada dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan," kata Usman.

Karena itu, Prof Wiku Adisasmito Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 berharap seluruh dalam sistem kesehatan tidak menunda pelaksanaan vaksinasi baik di pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, pemerintahaan provinsi dan kabupaten/kota. 

"Kita harus ingat bahwa akses terhadap vaksin tidak mudah untuk didapatkan karena stoknya terbatas untuk seluruh dunia, jadi mari hargai dan pergunakan vaksin secara maksimal," ujar Wiku. 

Baca Juga: Perang rakyat lawan COVID-19, kota di China ini beri ribuan dollar bagi pemberi info

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×