kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Vaksin saja tak cukup meningkatkan imun lawan corona, ini resep lainnya


Selasa, 27 Oktober 2020 / 18:53 WIB
Vaksin saja tak cukup meningkatkan imun lawan corona, ini resep lainnya
ILUSTRASI. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut: Vaksin saja tak cukup meningkatkan imun lawan corona.


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Vaksin corona atau Covid-19 hingga kini masih dalam proses uji klinis ketiga di banyak negara dunia. Upaya mencari vaksin cespleng yang mampu menahan penyebaran virus corona atau covid dianggap menjadi solusi agar kehidupan kembali normal.

Benarkah? Hingga  saat ini, sejumlah pihak belum yakin 100% atas efektivitas vaksin corona akan mampu meredakan ancaman terkena virus corona atau Covid-19.  Apalagi, vaksin corona atau Covid-19 masih dalam uji klinis untuk membuktikan pertahanan atas ancaman virus ini.

Juru bicara pemerintah atas penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito menyatakan efektivitas vaksin  baru bisa bisa dikatakan terbukti bila imunitas seseorang naik.

Naiknya imunitas seseorang, sedikit banyak juga akan mempengaruhi jumlah pasien positif corona atau Covid-19 .

"Sebenarnya hal-hal yang bisa dilakukan setelah pengujian ini akhirnya menimbulkan reaksi dalam tubuh.  Yakni timbul imunitas. Jika imum terbentuk akan membuat kasus positif corona ytang makin lama makin turun," ujar Wiku dalam diskusi yang digelar BNPB, (19/10).

Baca Juga: Antibodi virus corona lebih bertahan lama pada pasien dengan gejala parah

Kata Wiku,  timbul proteksi dalam tubuh menjadikan virus yang mau menyerang tak bisa  karena tubuh masyarakat ada perlindungan.

Kendati demikian, keberadaan vaksin yang baik tidak serta merta mengangkat kondisi pandemic sebagai akibat  virus corona atau Covid-19.  Kata Wiku, dibutuhkan proses panjang untuk memastikan virus penyebab pandemi dapat tertangani.

"Sebetulnya vaksin bila menimbulkan imunitas yang baik, sesuai dengan yang diharapkan melalui uji-uji klinis  bisa memberikan perlindungan kepada masyarakat. Tapi tidak serta merta vaksin dapat menyudahinya pandemi.

Kata Wiku, krakteristik virus  berpengaruh terhadap efektivitas vaksin. Semakin adaptif suatu virus, akan makin menyulitkan institusi kesehatan untuk menemukan penawarnya.Baca Juga: Pangan fungsional bisa meningkatkan daya tahan tubuh untuk cegah COVID-19

"Jadi setiap penyakit memiliki karakteristik sendiri, apakah itu virus Apakah itu bakteri dan kalau dibuat vaksin reaksinya pun juga bervariasi karena tergantung dari hubungan interaksi antara penyakit itu dengan antibodi yang ada pada manusia," ungkap Wiku.

Agar tak terlalu bergantung pada vaksin, pola hidup sehat hingga mematuhi protokol kesehatan yang ada bisa menjadi langkah ampuh lainnya untuk mencegah diri dari ancaman virus tertentu.

"Untuk meningkatkan imun tubuh tidak hanya dengan vaksinasi tetapi juga bisa dengan istirahat cukup, olahraga cukup, makan makanan yang bergizi seimbang. Dengan begitu, imunitas tubuh seseorang akan  lebih tinggi  atau double proteksinya,” ujar Wiku.

Dengan begitu, sekalipun kelak vaksin ditemukan, hidup dengan protokol kesehatan  akan menjadikan tubuh terlindungi  lebih maksimal.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×