kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Vaksin corona tiba, bagaimana dampaknya terhadap pemulihan ekonomi Indonesia?


Senin, 07 Desember 2020 / 15:46 WIB
Vaksin corona tiba, bagaimana dampaknya terhadap pemulihan ekonomi Indonesia?
ILUSTRASI. Kontainer berisi vaksin Covid-19 tiba dengan pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (6/12/2020) malam.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi

Di sisi lain, Masyota mengklaim potensi pertumbuhan Indonesia sangat tinggi dengan jumlah middle class dan aspiring middle class yang melebihi 180 juta. “Ini adalah modal sumber daya manusia yang akan terus ditingkatkan,” kata dia.

Masyita menambahkan, dari sisi APBN 2021 dirancang dengan fokus pada terus menjaga proses pemulihan ekonomi akibat pandemi dan transformasi struktural untuk pertumbuhan jangka panjang. Dus, kebijakan strategis APBN 2021 diarahkan kepada enam hal.

Pertama, alokasi anggaran pendidikan sebesar Rp 550 triliun melalui belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah dan dana desa (TKDD). Kedua, anggaran kesehatan sebesar Rp 169,7 triliun dialokasikan untuk antisipasi pengadaan vaksin dan vaksinasi, hingga bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Baca Juga: Vaksin corona datang, pemerintah siap-siap beri izin untuk penggunaan darurat

Ketiga, perlindungan sosial sebesar Rp  408,8 triliun dengan prioritas antara lain program keluarga harapan (PKH), bansos tunai, kartu sembako, dan penerima iuran bantuan (PBI) JKN. Keempat, infrastruktur sebesar Rp 417,4 triliun dengan arah penyediaan layanan dasar, peningkatan konektivitas, dan dukungan pemulihan ekonomi serta melanjutkan program prioritas yang tertunda.

Kelima, ketahanan pangan sebesar Rp 99 triliun untuk meningkatkan produksi pangan, revitalisasi sistem pangan nasional, dan pengembangan food estate. Keenam, teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) sebesar Rp 26 triliun sebagai optimalisasi pemanfaatan TIK untuk mendukung dan meningkatkan pelayanan publik.

Ketujuh, sektor pariwisata sebesar Rp 14,2 triliun untuk mendorong pembangunan dengan fokus lima kawasan super prioritas dan pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Setali tiga uang, pemerintah meyakini dengan adanya tren pemulihan ekonomi pasca pandemi ditambah kebijakan APBN 2021, ekonomi tahun depan bisa tumbuh 5% secara tahunan.

Selanjutnya: Anggota DPR ini minta pemerintah beri informasi lengkap soal vaksin corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×