kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Utang Luar Negeri RI Berpotensi Membengkak pada 2023, Ini Alasannya


Selasa, 14 Maret 2023 / 20:12 WIB
Utang Luar Negeri RI Berpotensi Membengkak pada 2023, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Permukiman padat penduduk di antara kawasan pusat bisnis?Jakarta, Kamis (9/3/2023). (KONTAN/Fransiskus Simbolon)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2023 nampak meningkat bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.  Bank Indonesia (BI) mencatat, ULN Indonesia pada Januari 2023 sebesar US$ 404,9 miliar, atau naik dari US$ 396,8 miliar pada bulan Desember 2022. 

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira memandang. kenaikan ULN tak akan berhenti pada awal tahun 2023 saja.  Menurutnya, pada tahun 2023 akan ada potensi peningkatan ULN karena pemerintah butuh penerbitan utang untuk menambal defisit anggaran. 

"Defisit anggaran pada tahun 2023 diperkirakan lebih lebar dari tahun lalu. Jadi, akan ada penerbitan utang. Selain itu, sebagian penerbitan utang juga digunakan untuk menutup utang jatuh tempo tahun ini," terang Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa (14/3). 

Selain itu, Bhima juga memandang pemerintah juga membutuhkan dana yang tidak kecil untuk pembangunan. Terlebih, hanya ada waktu kurang lebih satu tahun untuk pemerintah memenuhi target penyelesaian proyek prioritas sebelum pemilihan umum. 

Baca Juga: Sri Mulyani Mengatakan APBN Surplus Rp 131,8 Triliun per Februari 2023

Dari segi swasta, Bhima juga melihat potensi peningkatan ULN Swasta. Namun, ini tak melulu pertanda buruk karena justru menunjukkan aktivitas ekonomi yang mulai membaik. 

"Dengan demikian, mereka membutuhkan dana untuk ekspansi, yaitu dengan cara penerbitan obligasi," tambah Bhima. 

Pada semester II-2023 pun, Bhima memperkirakan para pengusaha akan melakukan refinancing

Akan tetapi, Bhima meningkatkan perlu juga waspada karena ada peningkatan persepsi risiko dan kenaikan suku bunga yang menjadi tantangan serius bagi pendanaan luar negeri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×