kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.206   64,80   0,91%
  • KOMPAS100 1.107   11,94   1,09%
  • LQ45 879   12,35   1,43%
  • ISSI 221   0,71   0,32%
  • IDX30 449   6,58   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,75   1,08%
  • IDX80 127   1,49   1,19%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Usulan Visa on Arrival WNA Rusia dan Ukraina Dicabut, Ini Kata Sandiaga Uno


Selasa, 14 Maret 2023 / 11:18 WIB
Usulan Visa on Arrival WNA Rusia dan Ukraina Dicabut, Ini Kata Sandiaga Uno
ILUSTRASI. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno merespon usulan Gubernur Bali I Wayan Koster terkait pencabutan Visa on Arrival (VoA) untuk wisatawan Rusia dan Ukraina.

Diketahui, Gubernur Bali sempat mengusulkan pencabutan VoA untuk WNA Rusia dan Ukraina lantaran banyak laporan bahwa warga kedua negara tersebut kerap melakukan pelanggaran di Bali.

"Tentunya ini harus dikaji, ini akan kita bicarakan secara detail dengan pemangku kepentingan lainya," kata Sandiaga Uno saat dijumpai di Kantor Kemeparekraf, Senin (13/3).

Sandiaga mengatakan pihaknya nantinya masih perlu mendiskusikan lebih lanjut terkait usulan pencabutan VoA bagi kedua negara tersebut. Mengingat jumlah kunjungan wisatawan ke Bali dari Rusia dan Ukraina bukan jumlah yang sedikit.

"Visa on Arrival juga digunakan banyak negara bukan hanya Rusia, jadi menurut saya gabisa hanya ulah segelintir orang langsung dicabut, tetapi masih akan didiskusikan," papar Sandiaga.

Baca Juga: Kelola Terminal Kargo di Bandara Ngurah Rai, AP I Gandeng Jasa Angkasa Semesta (JAS)

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Bali itu telah melayangkan surat kepada Menteri Hukum dan HAM dengan tembusan Menlu untuk mencabut VoA bagi warga Rusia dan Ukraina.

Menurut Koster, banyak WNA dari kedua negara tersebut yang bukan hanya berwisata di Bali. “Kenapa dua negara ini (Rusia dan Ukraina), karena sedang perang sehingga banyak yang datang ke Bali tidak hanya berwisata tapi bekerja,” kata Koster

Berdasarkan data Imigrasi Ngurah Rai, jumlah warga Rusia yang datang ke Bali melalui pos Imigrasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencapai 43.622 orang pada Januari - Maret 2023, sedangkan pada tahun 2022 sebanyak 59.854 orang.

Menurut data Dinas Pariwisata Bali, jumlah WNA Rusia dan Ukraina yang berkunjung sejak 2022 sampai Januari 2023 ini sebanyak 90.833 orang. Koster menyampaikan, sebagian dari mereka berkunjung ke Bali bukan hanya untuk berwisata melainkan juga bekerja secara ilegal.

“Untuk negara lain tidak kami lakukan (pengajuan pencabutan VoA) karena pelanggarannya tidak sebanyak yang dilakukan oleh warga asing kedua negara tersebut,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×