kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.444   90,00   0,55%
  • IDX 6.969   -139,15   -1,96%
  • KOMPAS100 1.011   -24,78   -2,39%
  • LQ45 775   -17,94   -2,26%
  • ISSI 227   -4,16   -1,80%
  • IDX30 402   -10,37   -2,52%
  • IDXHIDIV20 472   -11,39   -2,36%
  • IDX80 114   -2,57   -2,21%
  • IDXV30 116   -2,17   -1,83%
  • IDXQ30 130   -2,94   -2,22%

Usai Bertemu Prabowo, Vladimir Putin Bersedia Menambah Pasokan Minyak ke Indonesia


Kamis, 19 Juni 2025 / 23:29 WIB
Usai Bertemu Prabowo, Vladimir Putin Bersedia Menambah Pasokan Minyak ke Indonesia
ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto (kedua kanan) memberi hormat setibanya di Terminal VVIP Bandar Udara Internasional Pulkovo, St. Petersburg, Rusia, Rabu (18/6/2025). Pada kunjungan kenegaraan ke Rusia tersebut Presiden Prabowo akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Vladimir Putin serta menjadi pembicara utama dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025. ANTARA FOTO/Genta Tenri/wpa/tom.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas sejumlah isu strategis, terutama kerja sama bilateral di bidang energi dan perdagangan.

Putin menyebut pertemuan berlangsung konstruktif. Dalam deklarasi bersama yang diadopsi, kedua negara menegaskan komitmen memperkuat kemitraan di berbagai sektor, khususnya perdagangan.

Baca Juga: Presiden Prabowo Bertemu Presiden Putin di Istana Konstantinovsky

“Kami bersedia menambah pasokan minyak dan gas alam cair (LNG) ke pasar Indonesia,” ujar Putin dalam konferensi pers usai pertemuan, sebagaimana dipantau dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/6).

Putin juga mengungkapkan bahwa perusahaan migas Rusia, Rosneft, bersama Pertamina, tengah melaksanakan proyek pembangunan kilang minyak dan kompleks petrokimia di Tuban, Jawa Timur.

“Kami siap berpartisipasi dalam proyek baru di wilayah lepas pantai Indonesia, serta modernisasi infrastruktur migas untuk mendongkrak produksi dari ladang-ladang tua,” tambah Putin.

Sebagai informasi, peluang kerja sama energi antara Indonesia dan Rusia semakin terbuka sejak Indonesia resmi bergabung dalam forum ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).

Baca Juga: Kunjungi Rusia, Prabowo Dijadwalkan Bertemu dengan Putin Hari Ini, Kamis (19/6)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa pemerintah fokus pada kebijakan ekonomi yang menguntungkan, termasuk menjajaki potensi impor minyak dari Rusia.

“Kebijakan kita berdasarkan prinsip politik bebas aktif. Selama kerja sama tersebut tidak melanggar aturan dan menguntungkan bangsa, kenapa tidak?” kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (10/1/2025).

Proyek Kilang Tuban Membengkak

Sementara itu, proyek kerja sama Rosneft dan Pertamina melalui anak usaha PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) tercatat mengalami lonjakan nilai investasi signifikan.

Direktur Utama KPI Taufik Aditiyawarman mengatakan bahwa proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban kini membutuhkan investasi sebesar US$ 23 miliar, atau sekitar Rp 377,38 triliun (kurs Rp16.408 per dolar AS). Angka ini melonjak dari estimasi awal sebesar US$ 13,5 miliar.

Taufik menyebut kenaikan tersebut dipicu oleh beberapa faktor, seperti depresiasi nilai tukar rupiah serta tertundanya progres proyek akibat dinamika geopolitik global.

Baca Juga: Transit di Praha, Presiden Prabowo Terima Kunjungan PM Ceko Petr Fiala

“Proyeksi investasi sudah pasti naik karena adanya time value of money, sekarang jadi US$ 23 miliar,” ujar Taufik saat ditemui di ajang IPA Convex 2025 di ICE BSD, Selasa (20/5).

Ia menegaskan bahwa KPI tetap melanjutkan kemitraan dengan Rosneft untuk proyek ini.

Saat ini, GRR Tuban masih berada dalam tahap Final Investment Decision (FID) dan proses Engineering, Procurement, and Construction (EPC) juga tengah berjalan.

“FID Rosneft itu, kalau tidak salah, ditargetkan rampung pada kuartal IV tahun ini,” pungkas Taufik.

Selanjutnya: Realisasi Dana BOS Mencapai Rp27,35 Triliun untuk Mendukung Pendidikan di Indonesia

Menarik Dibaca: 9.200 Pelari Ramaikan Mandiri Jogja Marathon 2025, Siap Akselerasi Sport Tourism

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×