kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

UPDATE Korban Tragedi Kanjuruhan, 130 Orang Meninggal, Berikut Tanggapan Arema FC


Minggu, 02 Oktober 2022 / 14:56 WIB
UPDATE Korban Tragedi Kanjuruhan, 130 Orang Meninggal, Berikut Tanggapan Arema FC
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi , Rabu (29/12/2021). Dalam paparannya Menko PMK menyampaikan UPDATE korban tragedi Kanjuruhan, 130 orang meninggal. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendi menyampaikan update jumlah korban tragedi Kanjuruhan Malang hingga Minggu (2/10) petang.

"Hingga saat ini total korban jenazah meninggal sebanyak 130 orang," kata Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendi saat mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar Malang Jawa Timur, Minggu (2/10) yang disiarkan langsung melalui Kompas TV.

Sementara itu pada kesempatan terpisah Manajemen klub asal Malang Jawa timur Arema FC akhirnya memberikan komentar atas terjadinya tragedi Kanjuruhan yang terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dan menewaskan sekitar 129 orang.

Baca Juga: Menko Mahfud MD: Kapasitas Stadion Kanjuruhan 38.000 Panitia Mencetak Tiket 42.000

Ketua Panitia Pelaksana Arema FC, Abdul Haris  Minggu (2/10) dalam pernyataan tertulis yang diunggah klub Arema FC menegaskan, Arema FC menyampaikan duka mendalam atas tragedi Kanjuruhan ini. 

Manajemen Arema FC menyatakan klub akan turut bertanggung jawab untuk penanganan semua korban tragedi Kanjuruhan baik yang telah meninggal dunia dan yang mengalami luka-luka.

"Kami menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban dalam musibah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada pekan ke-11 Liga 1 2022 pada Sabtu (1/10/2022)," katanya. 

Sebagai tindak lanjut tragedi Kanjuruhan Malang ini, Manajemen Arema FC juga akan membentuk Crisis Center tragedi Kanjuruhan. 

Posko Informasi korban tragedi Kanjuruhan ini bertujuan untuk menerima laporan dan penanganan korban tragedi Kanjuruhan yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan: Menpora, Kapolri dan Ketum PSSI Menuju Malang

Pada kesempatan Abdul Haris mewakili Manajemen Arema FC menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban.

Selain itu kepada keluarga  korban manajemen Arema FC menyatakan siap memberikan santunan kepada korban tragedi Kanjuuhan. 

"Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca musibah agar banyak yang diselamatkan," tandas Abdul Haris.

Hanya saja manajemen Arema FC belum menjelaskan bagaimana kronologi tragedi Kanjuruhan yang berujung tewasnya sebanyak 129 orang yang mayoritas adalah supporter Arema FC.

Sebab sebelumnya menko Mahfud MD menyebut ada dugaan kelebihan kapasitas stadion pada pertandingan Arema FC melawan Persebaya itu.

Mahfud menyebut saat terjadi tragedi Kanjuruhan, kapasitas Stadion Kanjuruhan 38.000 Panitia Mencetak Tiket 42.000

Karena itu, saat ini pemerintah terus berupaya menelusuri akar masalah tragedi Kajuruhan Malang yang menyebabkan korban meninggal dunia hingga 129 orang.

Baca Juga: Pernyataan Lengkap Jokowi Soal Tragedi Sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Malang

Presiden Joko Widodo memerintahkan agar Kepolisian, Kementerian Pemuda dan Olah Raga segara mengevaluasi total penyeleggaraan pertandingan hingga sistem keamanan agar tragedi Malang tidak terulang di daerah lain.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD menyatakan sudah mendapatkan informasi dari Kepala Kepolisian RI Listyo Sigit Prabowo mengenai perkembangan terakhir penanganan tragedi Kanjuruhan Malang ini. 

"Saya juga sudah berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Nico Afinta (dalam penanganan tragedi Malang). Pemerintah menyesalkan atas kerusuhan di Kanjuruhan Malang. Pemerintah akan menangani tragedi Kanjuruhan ini dengan baik," kata Mahfud dalam pernyataan tertulis melalui akun instagramnya, Minggu (2/10) untuk menanggapi dan memberikan update perkembangan penanganan tragedi Kanjuruhan Malang.

Baca Juga: Korban Tragedi Kanjuruhan 129 orang, Menko Mahud MD: Bukan Bentrok Antarsuporter

Tragedi Malang menjadi perhatian seluruh dunia, karena kerusuhan suporter sepak bola dalam pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10) di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang Jawa Timur menyebabkan tidak kurang 129 orang meninggal dunia. 

Tragedi Kanjuruhan Malang ini juga menyebabkan sekitar 180 lebih suporter dan aparat keamanan mengalami luka-luka.

Tragedi Kanjuruhan ini menjadi keprihatinan semua pihak mulai dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Puan Maharani, Gubernur Jawa Timur Kofifah Indar Parawansa, dan para pejabat menyampaikan rasa duka dan keprihatinannya atas terjadinya korban tragedi Malang.

"Kepada keluarga korban (tragedi Kanjuruhan Malang), kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan. Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban," terang Mahfud MD.

Pada akun Instagramnya Mahfud juga menyampaikan beberapa fakta sebelum terjadinya pertandingan angara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang menjadi pemicu tragedi Kanjuruhan Malang.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Polisi Sudah Minta Pertandingan Arema vs Persebaya Dimajukan Sore

"Sebenarnya, sejak sebelum pertandingan pihak aparat sudah mengantisipasi melalui koordinasi dan usul-usul teknis di lapangan," kata Mahfud. 

Ada dua hal penting yang telah diingatkan oleh aparat keamanan untuk mencegah terjadinya tragedi Malang ini.

Misalnya Pertama, aparat keamanan menyarankan agar pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya ini dilaksanakan pada sore hari, bukan malam hari.

Kedua agar panitia penyelenggara dalam hal ini Arema FC membatasi jumlah penonton agar sesuai dengan kapasitas stadion Kanjuruhan Malang

"Harap disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang," terang Mahfud. 

Tapi usulan-usulan dari aparat keamanan itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga: Ketua DPR Puan Maharani Desak Investigasi Total Trategi Stadion Kanjuruhan Malang

"Panitia tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam hari bahkan tiket yang dicetak jumlahnya mencapai 42.000," kata Mahfud MD.

Pada pernyataan tersebut Mahfud juga menegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan Malang bukan bentrok antar supporter Persebaya melawan pendukung Arema FC. 
"Sebab pada pertandingan itu supporter Persebaya tidak boleh ikut menonton. Supporter di lapangan hanya dari pihak Arema FC," katanya. 

Oleh sebab itu, para korban Tragedi Kanjuruhan ini pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas. 

Baca Juga: Breaking News! Buntut Kerusuhan Jokowi Perintahkan PSSI Stop Pertandingan Liga 1

"Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter," tandas Mahfud.

Berkaca dari pengalaman pahit tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 129 orang ini,  Pemerintah akan terus melakukan perbaikan pelaksanaan pertandingan sepak bola dari ke waktu dan akan terus diperbaiki. 

"Tetapi olahraga yang menjadi kesukaan masyarakat luas ini kerap kali memancing para supporter untuk mengekspresikan emosi secara tiba-tiba," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×