kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

UPDATE Corona Indonesia, Sabtu (20/6): 45.029 positif, 17.883 sembuh, 2.429 meninggal


Sabtu, 20 Juni 2020 / 15:41 WIB
UPDATE Corona Indonesia, Sabtu (20/6): 45.029 positif, 17.883 sembuh, 2.429 meninggal
ILUSTRASI. Update data Covid-19, Sabtu (20/6)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - ​JAKARTA. Pemerintah kembali menyampaikan update jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia. Jumlah kasus positif baru corona masih terus bertambah.

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers, mengatakan, update hingga Sabtu (20/6) ada tambahan 1.226 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia, sehingga total menjadi 45.029 kasus positif.

Dari update terbaru hari ini, jumlah yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 56 orang menjadi sebanyak 2.429 orang.

Sementara untuk jumlah yang sembuh bertambah 534 orang sehingga menjadi sebanyak 17.883 orang.

Untuk orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 37.336, pasien dalam pengawasan (PDP) 13.150. Kasus covid-19 sudah tersebar di 34 provinsi 438 kabupaten/kota.

Baca Juga: Ada 1.041 kasus baru pada Jumat (19/6), jumlah positif corona Indonesia capai 43.803

Badan Kesehatan Dunia atau WHO beberapa waktu lalu telah mengeluarkan rilis yang merekomendasikan penggunaan obat Dexamethasone untuk penanganan Covid-19, karena dinilai efektif dan bermanfaat pada kasus berat Covid-19. Tidak lama setelah rilis tersebut keluar, banyak yang kemudian mencari obat ini.

Kendati direkomendasikan oleh WHO, namun faktanya obat tersebut bukan penangkal Covid-19, dan hanya merupakan kombinasi obat-obatan.

"Obat ini tidak memiliki khasiat pencegahan. Ini bukan penangkal Covid-19, ini bukan vaksin," ujar Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro.

Hingga saat ini, cara terbaik untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 adalah dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, memakai masker, cuci tangan dengan sabun dan air sesering mungkin dengan minimal 20 detik.

"Semuanya itu tentunya akan lebih baik, karena mencegah lebih mudah, lebih baik, dan lebih murah, daripada mengobati," pungkas Dokter Reisa..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×