kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   27.000   1,16%
  • USD/IDR 16.715   30,00   0,18%
  • IDX 8.367   -24,72   -0,29%
  • KOMPAS100 1.159   -1,24   -0,11%
  • LQ45 843   -2,18   -0,26%
  • ISSI 291   1,30   0,45%
  • IDX30 442   -1,53   -0,35%
  • IDXHIDIV20 510   -0,87   -0,17%
  • IDX80 130   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 138   0,07   0,05%
  • IDXQ30 140   -0,19   -0,13%

UOB proyeksi pertumbuhan ekonomi 2018 5,3%


Selasa, 14 November 2017 / 13:27 WIB
UOB proyeksi pertumbuhan ekonomi 2018 5,3%


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 akan mencapai 5,3%. Hal ini didukung fundamental ekonomi yang kuat.

Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan, kekuatan fundamental ekonomi Indonesia didukung oleh konsumsi swasta, pertumbuhan pembelanjaan investasi, serta peningkatkan kinerja ekspor yang berkelanjutan. Pada kuartal III-2017 tercatat permintaan konsumsi swasta stabil pada angka sekitar 5,0% year-on-year (YoY).

Sementara belanja investasi meningkat 7,1% dan ekspor meningkat kuat 17,3%. Semakin membaiknya pertumbuhan ekonomi global, perbaikan harga komoditas, serta berbagai program infrastruktur domestik diyakini akan mendukung momentum pertumbuhan tahun depan.

“Proyeksi pertumbuhan ekonomi ini juga didukung oleh komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus meningkatkan iklim investasi," papar Enrico dalam acara UOB Indonesia’s Economic Outlook 2018: Navigating Your Business in Uncharted Waters di Jakarta, Senin (14/11).

Komitmen tersebut antara lain tercermin dengan diluncurkannya Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 untuk memfasilitasi aktivitas bisnis. Selain itu, hal tersebut juga menarik investasi lebih besar lagi ke Indonesia melalui sistem teknologi informasi yang terintegrasi.

"Paket ekonomi ini akan mendukung para investor dalam memulai bisnis mereka di Indonesia,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×