kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Untuk berantas mafia BUMN diperlukan sosok bersih, Ahok dinilai tak cocok


Jumat, 22 November 2019 / 08:05 WIB
Untuk berantas mafia BUMN diperlukan sosok bersih, Ahok dinilai tak cocok
ILUSTRASI. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara menilai sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak akan mampu memberantas mafia di tubuh Badan Usaha Milik Negara ( BUMN). Sebab, menurut Marwan, untuk memberantas mafia di BUMN diperlukan sosok yang bersih.

Baca Juga: Transparan Rekrutmen Pimpinan BUMN

Sedangkan Ahok, lanjut dia, mempunyai rekam jejak yang buruk. “Kalau mau menyapu halaman secara bersih, gunakanlah sapu yang bersih. Tapi, kalau sapu belepotan banyak kotoran ya tidak bisa," ujar Marwan di Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Marwan menilai masih ada kasus dugaan korupsi yang menyandung Ahok saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Salah satu kasusnya, yakni kasus pembelian lahan RS Sumber Waras. “Kalau Ahok diduga belepotan berbagai kasus korupsi, saya duga justru banyak orang yang lebih terkontaminasi atau bahkan ada dugaan melanggengkan mafia yang ada," kata Marwan.

Baca Juga: Terpopuler: Tip Warren Buffett untuk simpanan hari tua, Faisal Basri soal Ahok

Atas penilaian itu, Marwan secara tegas menolak jika Ahok akan dijadikan salah satu petinggi di perusahaan BUMN.“Kami imbau yang mendukung Ahok agar hatinya terbuka, karena ada tanggung jawab sosial. Sikap mendukung Ahok (secara) membabi buta itu salah,” ucap dia.

Sebelumnya, Ahok dikabarkan akan menempati posisi sebagai pejabat perusahaan BUMN. Namun, hingga kini belum diketahui pasti BUMN mana yang akan jadi tempat Ahok bekerja. Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli juga sempat mengomentari rencana Presiden Jokowi menjadikan Ahok sebagai pejabat perusahaan badan usaha milik negara ( BUMN). Menurut dia, hal itu hanya akan menambah masalah baru.

Baca Juga: Ahok calon bos BUMN, Puan Maharani: Mundur dari PDI-P itu hak beliau

Rizal tak setuju dengan rencana Presiden Jokowi tersebut karena Ahok memiliki track record yang tidak mulus dalam kariernya. Bahkan ia menyarankan penunjukan bos perusahaan BUMN bisa ditunjuk dari sektor swasta yang lebih kompeten dari Ahok.

Peneliti Alpha Research Database Indonesia, Ferdy Hasiman menilai Menteri BUMN Erick Thohir tak perlu risau dengan adanya penolakan terhadap Basuki Tjahaja Purnama dari serikat pekerja Pertamina. Menurut dia, Serikat Pekerja tidak memiliki yang alasan masuk akal menolak Ahok menjadi Direktur Utama atau Komisaris Utama Pertamina.

Baca Juga: Faisal Basri: Ahok itu bukan malaikat, tapi....

Penolakan itu lebih karena alasan politis dan takut jika Ahok akan bersih-bersih di Pertamina. Sementara itu, Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengingatkan Serikat Pekerja Pertamina agar lebih dahulu melihat kinerja dari Basuki Tjahja Purnama (BTP) atau akrab disapa Ahok.

Hal ini disampaikan Arya setelah ditanya ihwal adanya aksi penolakan dari Serikat Pekerja Pertamina terhadap Ahok yang dikabarkan akan masuk ke struktur kepemimpinan di Pertamina.

Baca Juga: Sahabat lama Erick Thohir, apakah Sandiaga dapat tawaran jadi bos BUMN?

"Ini clear banget ya soal bisnis. Jangan bawa-bawa politiklah ke urusan bisnis. Jadi, kami minta, kami harapkan teman-teman serikat pekerja lihat dulu! Kalau Pak Ahok masuk (salah satu perusahaan BUMN) di mana, lihat dulu kerjaannya," kata Arya ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/11/2019).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahok Dinilai Bukan Sosok yang Tepat Berantas Mafia di BUMN"
Penulis : Akhdi Martin Pratama
Editor : Yoga Sukmana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×