kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45863,29   1,62   0.19%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UMP rendah, buruh pasti menginap di kantor Jokowi


Jumat, 01 November 2013 / 20:36 WIB
UMP rendah, buruh pasti menginap di kantor Jokowi
ILUSTRASI. Petir menyambar di langit Jakarta, Jumat (20/5/2022). Cuaca hari ini di Jabodetabek cerah berawan hingga hujan sedang, menurut ramalan BMKG. ANTARA FOTO/Fauzan.


Sumber: Kompas.co | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA.  Sekretaris Jenderal Forum Buruh DKI Jakarta Mohammad Toha mengatakan, buruh merasa kecewa dan terhina oleh sikap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang menetapkan upah minimum provinsi (UMP) sebesar Rp 2,4 juta. Untuk itu, buruh akan memprotes dengan menginap di depan Balaikota Jakarta, Jumat (1/11/2013) malam.

"Apabila hari ini tidak ditemui Jokowi dan Jokowi tidak mengubah UMP, kami pastikan akan menginap di sini (depan Balaikota)," ujar Toha dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (1/11/2013).

Ia mengatakan, buruh akan terus memperjuangkan hak-hak yang harus dipenuhi. Selain itu, buruh siap melawan dengan kondisi apa pun. "Kami akan lawan sampai titik darah penghabisan. Kita akan menginap malam ini," ujar Toha.

Toha mengatakan, UMP sebesar Rp 2,4 juta yang disahkan Jokowi hari ini merupakan bentuk penghinaan terhadap kaum buruh. Hal ini dikarenakan UMP yang ditetapkan lebih rendah dari kebutuhan hidup layak yang diminta buruh.

"Buruh DKI kecewa dengan SK yang menetapkan UMP Rp 2,4 juta. Kami akan lawan habis-habisan. Jokowi sudah melakukan penghinaan kepada buruh," ujar Toha.

Pantauan Kompas.com, saat ini perwakilan kaum buruh sudah berada di Balaikota Jakarta untuk bertemu Jokowi. Hal ini dilakukan untuk meminta Jokowi memenuhi tuntutan buruh.

Hingga berita ini ditayangkan, ribuan buruh masih berorasi di depan Balaikota dan menunggu perwakilan buruh di dalam Balaikota. Sementara itu, aparat kepolisian masih berjaga-jaga di area Balaikota. ( Sekretaris Jenderal Forum Buruh DKI Jakarta Mohammad Toha mengatakan, buruh merasa kecewa dan terhina oleh sikap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang menetapkan upah minimum provinsi (UMP) sebesar Rp 2,4 juta. Untuk itu, buruh akan memprotes dengan menginap di depan Balaikota Jakarta, Jumat (1/11/2013) malam.

"Apabila hari ini tidak ditemui Jokowi dan Jokowi tidak mengubah UMP, kami pastikan akan menginap di sini (depan Balaikota)," ujar Toha dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (1/11/2013).

Ia mengatakan, buruh akan terus memperjuangkan hak-hak yang harus dipenuhi. Selain itu, buruh siap melawan dengan kondisi apa pun. "Kami akan lawan sampai titik darah penghabisan. Kita akan menginap malam ini," ujar Toha.

Toha mengatakan, UMP sebesar Rp 2,4 juta yang disahkan Jokowi hari ini merupakan bentuk penghinaan terhadap kaum buruh. Hal ini dikarenakan UMP yang ditetapkan lebih rendah dari kebutuhan hidup layak yang diminta buruh.

"Buruh DKI kecewa dengan SK yang menetapkan UMP Rp 2,4 juta. Kami akan lawan habis-habisan. Jokowi sudah melakukan penghinaan kepada buruh," ujar Toha.

Pantauan Kompas.com, saat ini perwakilan kaum buruh sudah berada di Balaikota Jakarta untuk bertemu Jokowi. Hal ini dilakukan untuk meminta Jokowi memenuhi tuntutan buruh.

Hingga berita ini ditayangkan, ribuan buruh masih berorasi di depan Balaikota dan menunggu perwakilan buruh di dalam Balaikota. Sementara itu, aparat kepolisian masih berjaga-jaga di area Balaikota. ( Sekretaris Jenderal Forum Buruh DKI Jakarta Mohammad Toha mengatakan, buruh merasa kecewa dan terhina oleh sikap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang menetapkan upah minimum provinsi (UMP) sebesar Rp 2,4 juta. Untuk itu, buruh akan memprotes dengan menginap di depan Balaikota Jakarta, Jumat (1/11/2013) malam.

"Apabila hari ini tidak ditemui Jokowi dan Jokowi tidak mengubah UMP, kami pastikan akan menginap di sini (depan Balaikota)," ujar Toha dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (1/11/2013).

Ia mengatakan, buruh akan terus memperjuangkan hak-hak yang harus dipenuhi. Selain itu, buruh siap melawan dengan kondisi apa pun. "Kami akan lawan sampai titik darah penghabisan. Kita akan menginap malam ini," ujar Toha.

Toha mengatakan, UMP sebesar Rp 2,4 juta yang disahkan Jokowi hari ini merupakan bentuk penghinaan terhadap kaum buruh. Hal ini dikarenakan UMP yang ditetapkan lebih rendah dari kebutuhan hidup layak yang diminta buruh.

"Buruh DKI kecewa dengan SK yang menetapkan UMP Rp 2,4 juta. Kami akan lawan habis-habisan. Jokowi sudah melakukan penghinaan kepada buruh," ujar Toha.

Pantauan Kompas.com, saat ini perwakilan kaum buruh sudah berada di Balaikota Jakarta untuk bertemu Jokowi. Hal ini dilakukan untuk meminta Jokowi memenuhi tuntutan buruh.

Hingga berita ini ditayangkan, ribuan buruh masih berorasi di depan Balaikota dan menunggu perwakilan buruh di dalam Balaikota. Sementara itu, aparat kepolisian masih berjaga-jaga di area Balaikota. (Ummi Hadyah Saleh/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×