Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satu minggu menjelang perayaan Paskah, tampaknya umat Kristen Protestan di Indonesia, dan sepertinya juga umat Kristen Katolik, ,bakal merayakan Paskah tanpa kemeriahan tapi dalam suka cita Paskah di rumah masing-masing. Wabah corona yang masih menjadi momok di dunia termasuk Indonesia, memaksa semua pihak tidak mengadakan keramaian, termasuk juga gereja-gereja, baik itu gereja Kristen Protestan maupun gereja Katolik.
Kementerian Agama (Kemnag) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen juga mengimbau kepada umat Kristen di Indonesia agar Perayaan Paskah tahun ini digelar di rumah masing-masing.
“Untuk Perayaan Paskah, Ditjen Bimas Kristen mengimbau kepada Pimpinan Gereja agar dilaksanakan di rumah masing-masing,” terang Direktur Urusan Agama Kristen Janus Pangaribuan dalam keterangan tertulis, Minggu (5/4).
Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, ini himbauan PGI kepada Umat Kristen
Sebagaimana diketahui, umat Kristen akan merayakan Jumat Agung pada 10 April 2020 dan Perayaan Paskah pada hari Minggu. Jumat Agung memperingati wafatnya Yesus Kristus dan biasanya digelar dengan pelaksanaan Sakramen Perjamuan Kudus pada Ibadah Jumat Agung. Sedangkan Ibadah Minggu Paskah dalam rangka memperingati kebangkitan Yesus Kristus. Baik Ibadah Jumat Agung maupun Minggu Paskah, umat Kristen biasanya merayakan di gereja mereka masing-masing.
Baca Juga: Maaf, misa Paskah di KAJ ditiadakan dan diganti misa online
Ditjen Bimas Kristen telah mengirimkan surat imbauan pada 3 April 2020 terkait hal ini kepada Pimpinan Persekutuan Gereja Aras Nasional dan Pimpinan Induk Gereja/Sinode di seluruh Indonesia. “Kami mendorong agar Perjamuan Kudus digelar di rumah, sesuai dengan tata gereja masing-masing,” tuturnya.
Perjamuan Kudus merupakan salah satu sakramen yang diakui oleh gereja, yaitu bagian yang tidak terpisahkan dari peristiwa kematian Tuhan Yesus Kristus dan Paskah. Dengan Perjamuan Kudus, umat Kristen mengingat akan pengorbanan darah dan tubuh Yesus Kristus. Pelayanan Perjamuan Kudus yang dilakukan umat Kristen merupakan bentuk penghayatan akan kasih Tuhan Yesus melalui pengorbanan darah dan tubuh-Nya.
“Kalaupun para Pimpinan Induk Organisasi Gereja/Sinode seluruh Indonesia akan menggelar perayaan, kami berharap pelaksanaan Perjamuan Kudus bisa ditunda hingga bencana pandemi Covid-19 selesai, atau dilaksanakan di rumah masing-masing,” pintanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News