kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.337   18,53   0,22%
  • KOMPAS100 1.160   0,24   0,02%
  • LQ45 848   0,76   0,09%
  • ISSI 288   1,37   0,48%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 511   -0,47   -0,09%
  • IDX80 130   0,11   0,09%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,81   -0,57%

Udang Indonesia Kembali Tembus Pasar AS Setelah Lolos Uji Radioaktif


Kamis, 06 November 2025 / 11:23 WIB
Udang Indonesia Kembali Tembus Pasar AS Setelah Lolos Uji Radioaktif
ILUSTRASI. KKP terus dorong pengembangan Induk Udang Vaname Nusa Dewa. Komoditas udang Indonesia kembali diizinkan masuk ke pasar AS setelah sempat tertahan akibat dugaan kontaminasi zat radioaktif Cesium-137. ?


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Komoditas udang Indonesia akhirnya kembali diizinkan masuk ke pasar Amerika Serikat (AS) setelah sempat tertahan akibat dugaan kontaminasi zat radioaktif Cesium-137. 

Hanya dalam waktu tiga bulan sejak notifikasi impor pertama diterima, pemerintah berhasil memulihkan kembali kepercayaan otoritas AS terhadap produk perikanan nasional.

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Ishartini, menjelaskan bahwa kasus ini bermula pada 19 Juli 2025, ketika pemerintah menerima notifikasi impor dari otoritas AS terkait dugaan kontaminasi.

Baca Juga: Tempe Indonesia Tembus Pasar AS lewat Summer Fancy Food Show 2025

“Begitu notifikasi diterima, kami langsung menggelar rapat koordinasi dengan USDA dan Kedutaan Besar AS, melibatkan pakar perguruan tinggi, serta berkoordinasi dengan BAPETEN selaku lembaga yang menangani urusan nuklir,” kata Ishartini dalam konferensi pers di Gedung KKP, Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Situasi semakin mendesak pada 14 Agustus 2025 ketika AS mengeluarkan import alert pertama. KKP segera menindaklanjuti dengan melakukan analisis akar masalah (root cause analysis) dan melakukan joint inspection bersama otoritas terkait.

Puncak tantangan terjadi pada 3 Oktober, saat AS mengeluarkan import alert kedua yang memuat daftar merah (red list) dan kuning (yellow list) untuk udang asal Indonesia. 

Baca Juga: Produk Plastik Indonesia Tembus Pasar Guyana, Ekspor Perdana Senilai Rp 374 juta

KKP pun segera menjalin komunikasi intensif dengan US Food and Drug Administration (US-FDA) guna menyepakati prosedur ekspor bagi komoditas yang masuk yellow list.

Upaya keras itu berbuah hasil. Pada 9 Oktober, KKP resmi diakui sebagai Certifying Entity oleh pemerintah AS, yang memberi kewenangan untuk menerbitkan sertifikat bebas Cesium-137 bagi setiap produk udang yang akan diekspor.

“Alhamdulillah, tidak sampai sebulan setelah penetapan tersebut, pada 31 Oktober kami bersama Bea Cukai, BAPETEN, dan BRIN berhasil melepas ekspor perdana udang ke Amerika Serikat,” ungkap Ishartini.

Ekspor perdana tersebut mengirimkan beberapa kontainer dengan total volume 1,6 ton senilai US$ 1,2 juta atau sekitar Rp 20,14 miliar. Seluruhnya telah lolos uji dan memenuhi persyaratan bebas Cesium-137.

Baca Juga: Tarif Tinggi AS Tekan Ekspor Udang, Indonesia Andalkan Pasar Alternatif

Ishartini menambahkan, kasus dugaan kontaminasi ini bersifat sangat lokal dan hanya berasal dari wilayah Cikande, Banten. Namun, untuk memenuhi ketentuan US-FDA, KKP sementara menerapkan pengawasan ketat terhadap seluruh produksi udang di wilayah Jawa dan Lampung.

“Kami optimistis pada November ini bisa mengirim lebih dari 200 kontainer udang yang telah bersertifikat bebas Cesium-137,” pungkasnya.

Selanjutnya: Apa Dampak Supermoon? Ini Penjelasan yang Harus Anda Ketahui

Menarik Dibaca: Cara Dapat Uang dari Nonton TikTok, Berikut Langkahnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×