Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berikut adalah sejumlah isu yang menjadi topik hangat pada Selasa (27/8):
Trump disebut membual soal perang dagang
Bukan Donald Trump namanya jika tidak membuat heboh dengan pernyataannya. Senin kemarin, Presiden AS itu mengatakan China siap untuk kembali ke meja perundingan untuk bernegosiasi. Namun, seorang editor di media China menyebut Trump membual dan mengatakan, "China tidak mengubah posisinya."
Baca Juga: Partai oposisi mencegah no-deal Brexit, poundsterling menguat
Dia adalah Hu Xijin, editor in chief Global Times, tabloid di bawah media pemerintahan China yaitu People's Daily. Akun twitternya banyak diikuti oleh trader Wall Street dan partisipan market untuk mengetahui perkembangan terkini soal perang dagang.
Hu bilang, China tetap dengan posisinya semula dan Trump hanya melebih-lebihkan soal kesepakatan.
Barratut Taqiyyah Rafie
Viral iklan properti APLN di ibu kota baru
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN, anggota indeks Kompas100 ini) langsung bergerak cepat begitu Presiden Joko Widodo mengumumkan wilayah Ibukota baru. Hari ini Agung Podomoro memasang iklan satu halaman berwarna di Harian Kompas untuk promosi Superblock Borneo Bay City.
Baca Juga: Nasib harga timah tergantung perkembangan perang dagang AS-China
Dalam iklan yang tertera Agung Podomoro menawarkan investasi terbaik di Ibukota Negara baru di Kalimantan Timur dengan harga Rp 700 juta-an.
Meski berjarak jauh, Agung Podomoro sudah menjual nama Ibukota sebagai pemikat agar konsumen tertarik membeli produk propertinya di sana. Sebenarnya, Borneo Bay City bukan berada di Penajam Paser Utara atau di Kutai Kartanegara, tetapi berada di Jl Jenderal Sudirman Balikpapan.
Azis Husaini
Berencana PHK massal, saham KRAS memerah
Saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) tampak volatil pada transaksi Selasa (27/8). Saat pembukaan market, saham KRAS berada di harga Rp 330 per saham. Namun per pukul 11.02 WIB, harga saham KRAS berada di posisi Rp 326.
Bila dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya (Rp 328), berarti harga saham KRAS mencatatkan penurunan 0,61%.
Baca Juga: Peluang emas menuju US$ 1.600 kian terbuka
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham KRAS mencapai Rp 336,91 miliar. Adapun total volume saham yang ditransaksikan mencapai 10.310 lot.
Salah satu sentimen negatif yang mempengaruhi penurunan saham KRAS adalah isu PHK. Mengutip Kompas.com, KRAS secara resmi merumahkan ribuan pegawainya pada Senin (26/8) kemarin.
Barratut Taqiyyah Rafie
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News