kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transisi menuju endemi Covid-19, Indonesia siapkan survei prevalensi serologi


Senin, 11 Oktober 2021 / 16:04 WIB
Transisi menuju endemi Covid-19, Indonesia siapkan survei prevalensi serologi
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengklaim kondisi pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia terus menurun.

Berdasarkan data angka penularan Covid-19, kasus positif Covid-19 di Indonesia terus menurun. Termasuk dengan angka kasus kematian yang juga terus menurun.

"Situasi pendemi Covid-19 terus mengalami perbaikan," ujar Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers, Senin (11/10).

Kondisi tersebut terus dipertahankan oleh pemerintah. Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa dan Bali menyebut peningkatan vaksinasi menjadi salah satu fokus pemerintah dalam menghadapi lonjakan kasus ke depan.

Vaksinasi akan digenjot terutama pada masyarakat lanjut usia atau lansia. Sehingga bila terjadi lonjakan kasus, angka perawatan dan kematian akibat Covid-19 dapat ditekan.

Baca Juga: Warga dari 18 negara bakal bisa masuk ke Bali, ini syaratnya

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan, pemerintah akan melakukan survei prevalensi serologi. Hal itu akan dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia dengan total 21.880 sampel.

"Bisa memberikan gambaran lengkap mengenai kondisi kekebalan atau antibodi dari seluruh rakyat kita," terang Budi.

Pelaksanaan survei prevalensi serologi akan dilakukan bekerja sama dengan Universitas Indonesia dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Budi optimistis hasil survei tersebut dapat menjadi rujukan kebijakan pandemi Indonesia.

"Hasilnya nanti bisa di-share di dunia dan menunjukkan kesiapan Indonesia dalam mengantisipasi penanganan pandemi dan transisinya menjadi endemi," jelas Budi.

Nantinya survei prevalensi serologi akan dilakukan berkala selama 6 bulan. Budi bilang diperkirakan saat ini sudah banyak masyarakat yang memiliki antibodi baik melalui vaksinasi maupun pembentukan alami akibat terpapar Covid-19.

Selanjutnya: Waspada, hal ini bisa tingkatkan risiko kematian Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×