Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan Obligasi Ritel Negara (ORI) seri ORI025 alami perlambatan. Sudah dua pekan dipasarkan, tetapi progresnya belum mencapai 50% dari target penjualan Rp 25 triliun.
Berdasarkan data DJPPR Kementerian Keuangan (Kemenkeu), per 14 Februari pukul 22.57 WIB, total pemesanan ORI025 mencapai Rp 8,38 triliun. Seri tenor 3 tahun masih menjadi kontributor utama.
Baca Juga: Masa Penawaran Masih Sepekan, Minat Investasi ORI025 Tinggi
Rinciannya ORI025-T3 (tenor 3 tahun) mencatatkan penjualan sebesar Rp 6,6 triliun, dengan jumlah investor sebanyak 25.074. Sementara ORI025-T6 (tenor 6 tahun sebesar Rp 1,78 triliun, dengan jumlah investor sebanyak 7.484.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, penjualan kali ini dibandingkan seri ORI024 relatif lebih lambat. Menurutnya, terdapat beberapa hal yang mempengaruhi perlambatan tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Menggelar Lelang Surat Utang Negara (SUN) Besok, Senin (12/2)
Salah satunya investor yang bersikat wait and see atas kebijakan tingkat suku bunga di Amerika Serikat (AS). Sebab hal tersebut diperkirakan akan berpengaruh juga ke kebijakan tingkat suku bunga dalam negeri.
"Penurunan tingkat suku bunga di AS diprediksi akan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (14/2).
Adapun faktor lainnya dari sentimen internal, yakni Pemilu Presiden dan Legislatif.
Guna mengejar target, pemerintah terus melaksanakan edukasi dan sosialisasi SUN ritel domestik secara lebih inovatif.
Contohnya, pada launching ORI025 kami melakukan bedah film Gampang Cuan dan mengaitkannya dengan investasi pada ORI025 dengan melibatkan berbagai komunitas di masyarakat.
Baca Juga: Laris Manis, Penjualan ORI025 Capai Rp 4,46 Triliun dalam Sepekan
"Kami juga menyelenggarakan edusos SUN ritel ke kampus-kampus, talkshow bekerjasama dengan media televisi dan radio, edusos kepada para pegawai di Kementerian dan Lembaga, placement Digital Ads, lomba video pendek, dan kegiatan-kegiatan lainnya," imbuhnya.
Pada Kamis (15/2) per pukul 10.58 WIB, penambahan penjualan terlihat belum signifikan.
Penjualan ORI025-T3 tercatat sebesar Rp 6,58 triliun dan ORI025-T6 sebesar Rp 1,84 triliun. Sehingga, total penjualan ORI025 baru sebesar Rp 8,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News