Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Oleh karena itu, untuk mengatasi berbagai tantangan dan permasalahan tersebut, Bank Indonesia menerapkan Bauran kebijakan Moneter dan Makroprudensial serta sistem pembayaran.
“Kebijakan tersebut konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil investasi keuangan domestik yang tetap menarik, serta sebagai langkah pre-emptive lanjutan untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah kondisi ekonomi global yang melambat,” terang Retno.
Baca Juga: Arah IHSG menanti The Fed rate, berikut kata dua analis ini
Di sisi lain, kebijakan makroprudensial harus tetap akomodatif untuk mendorong penyaluran kredit perbankan dan memperluas pembiayaan bagi perekonomian.
Sehingga, pihaknya terus menjaga kebijakan sistem pembayaran dan kebijakan pendalaman pasar keuangan juga terus diperkuat guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
“Ke depan, Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi domestik dan global dalam memanfaatkan ruang bauran kebijakan yang akomodatif untuk menjaga tetap terkendalinya inflasi dan stabilitas eksternal serta turut mendorong momentum pertumbuhan ekonomi,” ujar Retno.
Baca Juga: Rupiah di kurs tengah BI melemah tipis ke Rp 14.028 per dolar AS hari ini
Agar momentum pertumbuhan ekonomi domestik tetap terjaga, ke depan BI terus bekerjasama dengan pemerintah dan otoritas terkait terus diperkuat guna mempertahankan stabilitas ekonomi, mendorong permintaan domestik, serta meningkatkan ekspor, pariwisata, dan aliran masuk modal asing, termasuk Penanaman Modal Asing (PMA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News