kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tokoh Buddha: Saya prihatin wihara jadi target


Kamis, 02 Januari 2014 / 13:52 WIB
Tokoh Buddha: Saya prihatin wihara jadi target
ILUSTRASI. Untuk Darurat, Bahan Alami Di Rumah Ini Bisa Jadi Obat Sakit Gigi Anak-Anak & Dewasa


Sumber: TribunNews.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tokoh agama Buddha Indonesia, Lieus Sungkharisma, menyatakan prihatin dengan adanya rencana teror terhadap 50 wihara yang dilakukan kelompok Ciputat.

"Saya prihatin betul, ini keliru betul," ujarnya ketika berbincang-bincang dengan Tribunnews.com, Kamis (2/1/2014).

Mantan Ketua Pembina Generasi Muda Buddhist Indonesia (Gema Budhi), ini menduga rencana serangan teror terhadap wihara di Indonesia merupakan buntut dari kebencian pihak tertentu terhadap kekerasan yang dialami etnis minoritas Rohingya di Myanmar.

Seperti diketahui, etnis minoritas Rohingya sebagian besar menganut agama Islam, dimana mereka menjadi sasaran teror dari kelompok mayoritas Buddha di Myanmar.

Lieus menilai telah terjadi kesalahpemahaman para pelaku teror, yang ingin membalaskan dendam masyarakat Rohingya kepada umat Buddha di Indonesia.

"Saya terkejut sekali ada kegiatan dari orang-orang yang tidak suka kepada umat Buddha di Indonesia, itu salah sasaran," katanya.

Ia mengatakan apa yang terjadi terhadap etnis Rohingya di Myanmar, tidak bisa menjadi pembenar untuk menjadikan umat Buddha di Indonesia menjadi sasaran balas dendam.

"Kalau marah, ya marah sama yang di sana, jangan masalah di sana kita terbawa," katanya.

Pria ini mengatakan hubungan antara umat Buddha dan umat muslim di Indonesia, hingga saat ini berlangsung sangat baik. Ia juga mengaku menjalin hubungan yang sangat baik dengan tokoh-tokoh muslim di Indonesia.

Dalam kesempatan yang sama ia mengimbau kepada umat Buddha, untuk tetap tenang dan jangan takut untuk tetap beribadah.

"Saya imbau umat Buddha tetap tenang beribadah, kita punya ajaran kalau bukan bagian kita, kita tidak kena, karma berlaku bagi setiap orang," ucapnya. (Samuel Febrianto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×