kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

TNI sudah terima tank Leopard sebelum ultah


Rabu, 15 Mei 2013 / 21:47 WIB
TNI sudah terima tank Leopard sebelum ultah
ILUSTRASI. Aktivitas manufaktur perakitan sepeda motor listrik GESITS


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Kalau tidak ada aral melintang, sebelum 5 Oktober 2013 nanti, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) SUDAH akan memiliki tank Leopard dari Jerman. Hal itu dikatakan Kepala Staf TNI AD, Jenderal Pramono Edhie Wibowo di Kantor Presiden, Rabu (15/5).

Ia mengatakan sejumlah alat-alat tempur TNI AD yang dipesan dari Jerman, termasuk tank Leopard, prosesnya pembeliannya tetap berjalan dan sesuai dengan rencana. "Kita harapkan tahun ini akan datang, ada uji coba misalnya manufer dengan penembakan, kita berharap sebelum tanggal 5 Oktober alat-alat itu sudah datang," ujar Pramono. 

Pramono bilang, TNI AD telah memesan sebanyak 164 alat perang. Alat perang tersebut berupa Main Battle Tank dan tank pendukung lainnya. KSAD merinci bahwa alat-alat perang itu terdiri dari 104 tank Leopard, 50 Marder 1A2 Infantry Fighting Vehicles, 4 Armored Recovery Vehicles, 3 Mobile Bridge-Layers, dan 3 AEV Armored Engineering Vehicles.

Adik ipar Presiden SBY ini menuturkan dari total 164 alat perang tersebut, 50 tank Marder itu merupakan bonus dari pemerintah Jepang karena Indonesia memesan cukup banyak alat perang. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak menambah anggaran atas bonus tersebut. "Tadinya dalam perencanaan US$ 280 juta itu kan dapat 44 unit. Setelah kami ke sana, kami lakukan negosiasi, ternyata kami bisa dapat 164 unit," bebernya.

Nantinya alat-alat perang itu akan dikirim ke Indonesia secara bertahap, dan diharapkan proses pengiriman itu sudah rampung sebelum 5 Oktober tahun ini. Meskipun demikian, Pramono tidak merinci tahap-tahap pengiriman alat berat itu. Yang jelas, kata Pramono, pengiriman semua alat-alat perang itu tidak dilakukan sekaligus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×