kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

TNI sudah terima tank Leopard sebelum ultah


Rabu, 15 Mei 2013 / 21:47 WIB
TNI sudah terima tank Leopard sebelum ultah
ILUSTRASI. Aktivitas manufaktur perakitan sepeda motor listrik GESITS


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Kalau tidak ada aral melintang, sebelum 5 Oktober 2013 nanti, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) SUDAH akan memiliki tank Leopard dari Jerman. Hal itu dikatakan Kepala Staf TNI AD, Jenderal Pramono Edhie Wibowo di Kantor Presiden, Rabu (15/5).

Ia mengatakan sejumlah alat-alat tempur TNI AD yang dipesan dari Jerman, termasuk tank Leopard, prosesnya pembeliannya tetap berjalan dan sesuai dengan rencana. "Kita harapkan tahun ini akan datang, ada uji coba misalnya manufer dengan penembakan, kita berharap sebelum tanggal 5 Oktober alat-alat itu sudah datang," ujar Pramono. 

Pramono bilang, TNI AD telah memesan sebanyak 164 alat perang. Alat perang tersebut berupa Main Battle Tank dan tank pendukung lainnya. KSAD merinci bahwa alat-alat perang itu terdiri dari 104 tank Leopard, 50 Marder 1A2 Infantry Fighting Vehicles, 4 Armored Recovery Vehicles, 3 Mobile Bridge-Layers, dan 3 AEV Armored Engineering Vehicles.

Adik ipar Presiden SBY ini menuturkan dari total 164 alat perang tersebut, 50 tank Marder itu merupakan bonus dari pemerintah Jepang karena Indonesia memesan cukup banyak alat perang. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak menambah anggaran atas bonus tersebut. "Tadinya dalam perencanaan US$ 280 juta itu kan dapat 44 unit. Setelah kami ke sana, kami lakukan negosiasi, ternyata kami bisa dapat 164 unit," bebernya.

Nantinya alat-alat perang itu akan dikirim ke Indonesia secara bertahap, dan diharapkan proses pengiriman itu sudah rampung sebelum 5 Oktober tahun ini. Meskipun demikian, Pramono tidak merinci tahap-tahap pengiriman alat berat itu. Yang jelas, kata Pramono, pengiriman semua alat-alat perang itu tidak dilakukan sekaligus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×