kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TNI siap usir kekuatan militer lain di laut RI


Jumat, 31 Januari 2014 / 10:33 WIB
TNI siap usir kekuatan militer lain di laut RI
ILUSTRASI. MPL ID Season 10 (MPL ID S10)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kepala Staf TNI Angkatan Laut Marsetio menyatakan, pihaknya siap mengusir setiap kekuatan militer yang masuk ke wilayah kedaulatan laut Indonesia.

Sudah menjadi tugas utama TNI AL untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia terhadap segala kekuatan yang berpotensi mengancam kedaulatan Indonesia, termasuk oleh angkatan laut dari Australia.

"TNI Angkatan Laut mendapat amanat dari Undang-Undang untuk mengusir setiap kekuatan yang memasuki wilayah teritori Indonesia. Dan hal itu juga sesuai dengan deklarasi PBB bahwa setiap negara diberikan hak untuk menjaga kedaulatan wilayahnya," ujar Marsetio di Istana Negara, Kamis (30/1).

Marsetio menjelaskan, TNI AL tidak bermaksud mencari musuh atau pun lawan. Hal itu sejalan dengan prinsip Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) , yaitu million friends zero enemy. Kalau pun pada era sekarang terjadi konflik antar negara, maka biasanya melalui beberapa tahapan.

Ada tahap low intensity conflict, normal intensity conflict sampai pada high intensity conflict. Tapi ia yakin semua negara di dunia pasti cinta damai dan menginginkan kondisi normal dan bukan konflik yang terjadi. Kendati begitu, setiap negara harus saling menghargai kedaulatan negara lain.

Seperti diketahui beberapa waktu lalu, militer angkatan laut Australia sempat memasuki wilayah laut Indonesia saat mengusir pencari suaka yang hendak memasuki negara Kanguru tersebut. Atas kejadian itu, Menteri Pertahanan Australia telah meminta maaf kepada Indonesia.

Untuk memastikan peristiwa itu tak terulang lagi, TNI AL dikabarkan sudah menempatkan armada perangnya di sejumlah lokasi yang berdekatan dengan dengan Australia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×