Reporter: kompas.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Penerangan Daerah Militer XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan, Tim Satuan Tugas TNI-Polri berhasil menduduki Distrik Mbua pada Selasa (4/12) pukul 07.00 WIT. Di wilayah ini, petugas melakukan penyelamatan dan mengevakuasi korban.
Aidi mengatakan, ada 6 orang yang berhasil melarikan diri dari pembantaian yang dilakukan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) ke arah Distrik Mbua. Dua orang di antaranya belum ditemukan. Sementara, 4 orang selamat setelah diamankan oleh anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua.
“Kami dahulukan tindakan kemanusiaan nanti setelah itu baru operasi selanjutnya. Itu merupakan yang kami utamakan dari pihak TNI,” ujar Aidi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/12).
Aidi menjelaskan, karyawan PT Istaka Karya berinisial JA mengisahkan kronologis kejadian embantaian yang dilakukan oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB). JA berhasil kabur dari pembantaian yang dilakukan KKSB dan telah dievakuasi personil gabungan TNI-Polri.
“Sesuai laporan yang disampaikan oleh saksi korban itu ada 19 orang yang meninggal dunia,” kata Aidi. Aidi mengatakan, menurut kesaksian JA, peristiwa pembantaian terjadi pada Sabtu (1/12).
Hari itu merupakan peringatan hari kemerdekaan Organisasi Papua merdeka (OPM). Saat itu, seluruh karyawan PT Istaka Karya memutuskan untuk tidak bekerja lantaran ada upacara peringatan dan dimeriahkan dengan upacara bakar batu bersama masyarakat.
“Sekitar pukul 15.00 WIT, kelompok KKSB mendatangai kamp PT Istaka Karya. Mereka memaksa seluruh karyawan sejumlah 25 orang untuk keluar dan digiring menuju Kali Karunggame dalam kondisi tangan terikat,” kata Aidi.
Aidi mengatakan, menurut keterangan JA, terdapat kurang lebih 50 orang KKSB bersenjata campuran standar militer yang menggiring karyawan PT Istaka Karya. Pada Minggu (2/12) pukul 07.00 WIT, seluruh pekerja itu dibawa berjalan kaki dalam keadaan tangan terikat menuju bukit puncak Kabo.
Di tengah jalan mereka dipaksa berbaris dengan formasi lima deret dalam keadaan jalan jongkok. Kemudian, kata Aidi, KKSB langsung menembaki para pekerja tersebut. Sebagian pekerja yang ditembak mati di tempat, sebagian lagi pura-pura mati dengan terkapar di tanah.
Para anggota KKSB itu lalu meninggalkan para korban dan melanjutkan perjalanan menuju bukit Puncak Kabo. Aidi mengatakan, sebanyak 11 orang karyawan yang pura-pura mati itu berusaha bangkit kembali dan melarikan diri.
Namun, tindakan mereka terlihat oleh KKSB sehingga mereka dikejar dan akhirnya lima orang tertangkap dan dibunuh dengan secara keji menggunakan senjata tajam oleh KKSB.
Enam orang lainnya berhasil lari ke arah Mbua. Sebanyak dua orang belum ditemukan, sedangkan empat orang termasuk JA selamat setelah diamankan oleh anggota TNI di Pos Yonif 755/Yalet di Mbua.
Pos TNI diserang KKSB
Pada Senin (3/12) sekitar pukul 05.00 WIT, Pos TNI 755/Yalet tempat korban diamankan diserang oleh KKSB yang bersenjata standar militer dengan campuran panah dan tombak.
Aidi mengatakan, serangan diawali dengan pelemparan batu ke arah pos sehingga salah seorang anggota yonif 755/Yalet, Serda Handoko, membuka jendela dan kemudian tertembak hingga meninggal dunia. Anggota pos TNI, kata Aidi, membalas tembakan sehingga terjadi kontak tembak dari pukul 05.00 WIT hingga 21.00 WIT.
“Karena situasi tidak berimbang dan kondisi medan yang tidak menguntungkan, maka pada 4 Desember pukul 01.00 WIT, Danpos (Komandan Pos) memutuskan untuk mundur mencari medan perlindungan yang lebih menguntungkan. Saat itulah salah seorang anggota (TNI) Pratu Sugeng tertembak di lengan,” kata Aidi.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, personel Polri dan TNI saat ini mulai mengejar kelompok bersenjata yang membunuh 20 orang di Kabupaten Nduga, Papua, Minggu (2/12/2018). Hal itu dikatakan Kapolri dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/12). (Reza Jurnaliston)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Prioritas TNI dalam Pengejaran KKB dan Penyelamatan Korban di Nduga Papua"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News