kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   19,00   0,12%
  • IDX 7.467   -12,81   -0,17%
  • KOMPAS100 1.154   -0,21   -0,02%
  • LQ45 915   1,11   0,12%
  • ISSI 226   -0,98   -0,43%
  • IDX30 472   1,27   0,27%
  • IDXHIDIV20 570   2,21   0,39%
  • IDX80 132   0,15   0,11%
  • IDXV30 140   1,01   0,73%
  • IDXQ30 157   0,31   0,20%

Presiden: Tak ada tempat untuk kelompok kriminal bersenjata di Tanah Air


Rabu, 05 Desember 2018 / 12:59 WIB
Presiden: Tak ada tempat untuk kelompok kriminal bersenjata di Tanah Air
ILUSTRASI.


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo memerintahkan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengejar dan menangkap pelaku tindakan biadab, pembunuhan 19 pekerja jalan dan satu anggota TNI di Papua.

"Tidak ada tempat untuk kelompok-kelompok kriminal bersenjata di Tanah Papua maupun Tanah Air," kata Presiden di Istana Merdeka, Rabu (5/12).

Saat ini Panglima TNI dan Wakapolri sedang ada berada di Papua untuk mengatasi hal ini. Presiden menyatakan sudah mendapatkan laporan awal atas penyerangan dan penembakan oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB).

"Saya atas nama rakyat bangsa dan negara menyampaikan duka cita yang mendalam," tambah presiden.

Menurutnya, pemerintah tidak akan pernah takut dalam mengerjakan berbagai infrastruktur di Papua. "Ini tekad membara untuk membangiun tanah Papua," lanjut Presiden.

Maka itu, ia telah menyampaikan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat untuk meneruskan proyek Trans Papua sepanjang 4.600 km.

"Karena dari Wamena ke Mamugu ini dibangun 35 jembatan ini harus diselesaikan, PU jalan terus untuk membangun tanah Papua dan mewujudkan keadilan sosial," tegas Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama Kapolri Tito Karnavia menjelaskan, berdasarkan informasi saat ini atas kejadian itu terdapat 19 pekerja dan satu anggota TNI yang gugur.

"Setalah tanggal 1 pembunuhan secara biadab, setelah itu berikutnya menyerang Pos TNI. Pos ini dijaga dan sedang menunggu laporan," kata Tito. 

Tito mengaku, saat ini belum ada evakuasi para korban karena keterbatasan akses.

"Belum pasukan ini masuk ke gunung. Lima jam jalan kaki. Saya yakin dengan kekuatan yang ada kita kuasai," tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×