kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

TNI Angkatan Udara sebut drone telah menjadi ancaman signifikan dan masif


Senin, 10 Februari 2020 / 15:54 WIB
TNI Angkatan Udara sebut drone telah menjadi ancaman signifikan dan masif
ILUSTRASI. Foto handout Angkatan Udara AS yang tak bertanggal dari pesawat RQ-4 Global Hawk (drone) tanpa awak


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asisten Pengamanan (Aspam) Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsda TNI Tamsil Malik menyebut, drone atau pesawat tanpa awak menjadi ancaman udara. Hal itu diungkapkannya saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Intelijen TNI AU 2020, di Mabesau Cilangkap, Jakarta, Senin (10/2/2020).

"Seiring perkembangan teknologi dirgantara, drone atau pesawat tanpa awak telah menjadi ancaman yang signifikan dan masif," ujar Tamsil dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (10/2/2020).

Baca Juga: Keren, Indonesia targetkan produksi massal drone militer 2022

Tamsil mengatakan, saat ini drone terbukti sudah dimanfaatkan untuk melakukan serangan udara terhadap sasaran terpilih dan bernilai strategis. Terlebih, semua negara di dunia juga telah mengembangkan teknologi drone untuk kepentingan militernya.

Karena itu, lanjut Tamsil, TNI AU pun perlu mengantisipasi. "TNI AU perlu meningkatkan kemampuan mengantisipasi dan menghadapi segala bentuk ancaman," kata Tamsil.

Baca Juga: Jokowi minta jajarannya melakukan hilirisasi riset dan inovasi




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×