kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Tingkatkan investasi, pemerintah gandeng pengusaha Perancis


Kamis, 24 Februari 2011 / 19:05 WIB
Tingkatkan investasi, pemerintah gandeng pengusaha Perancis
ILUSTRASI. Ilustrasi Bursa Amerika Serikat.


Reporter: Hans Henricus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Makin banyak investor asing tertarik investasi di Indonesia. Salah satunya adalah Perancis.

Minat itu terungkap dalam pertemuan Wakil Presiden (Wapres) Boediono dengan Menteri Keuangan Perancis, Christine Lagarde di Istana Wapres. Dalam kunjungannya, Lagarde juga membawa 38 orang pengusaha yang tergabung dalam Mouvement des Entreprises de France (MEDEF).

"Investasinya beragam, tetapi secara tradisional mereka itu banyak bekerja di bidang telekomunikasi, terkait dengan shipping, trading, dan energy," ujar Menteri Keuangan Agus Martowardojo usai mendampingi Wapres, Kamis (24/2).

Cuma, Agus enggan mengungkap soal komitmen para pengusaha itu saat bertemu Wapres. "Kamu kalau dengar komitmennya serem, banyak sekali," imbuh mantan Direktur utama Bank Mandiri itu.

Menurut Agus, pemerintah memberikan jaminan akan menjaga iklim investasi dan memberikan kepastian hukum. Dengan demikian, kata Agus, kalau mereka serius tentunya akan mendapatkan manfaat yang baik di Indonesia.

Juru bicara Wakil Presiden, Yopie Hidayat menambahkan dalam pertemuan sejumlah pengusaha Perancis bertanya apakah konsesi pertambangan di Indonesia bisa bertambah dari 30 tahun menjadi 50 tahun. Selain itu, mereka juga bertanya seputar daftar negatif investasi terutama sektor-sektor yang kepemilikian asingnya tidak boleh lebih dari 49%. "Pak Wapres menjawab tentu saja kami masih harus mempertimbangkan banyak hal untuk membuka itu," terang Yopie.

Kemudian, Wapres juga menawarkan pengusaha Perancis terlibat dalam program public private partnership (PPP). Contohnya adalah proyek air minum di Umbulan, Jawa Timur dan pembangkit listrik di Jawa Tengah.

Dalam pertemuan selama satu jam itu, kata Yopie, Wapres meyakinkan para pengusaha Perancis bahwa pemerintah Indonesia selalu berupaya memperbaiki iklim investasi. "Jadi masukan dari para pengusaha dicatat baik-baik dan menjadi bagian dari upaya perbaikan itu," kata Yopie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×