kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Tim Transisi tak puas dengan postur APBN 2015


Selasa, 30 September 2014 / 18:10 WIB
Tim Transisi tak puas dengan postur APBN 2015
Katalog promo JSM Superindo terbaru 14-16 April 2023, promo THR bulan Ramadhan dengan banyak diskon besar.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Anggota tim Transisi pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla, Arif Budimanta menilai, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2015, kurang memuaskan.

Sebagaimana diketahui, RUU APBN 2015 disahkan menjadi UU APBN 2015, dalam sidang Paripurna, Senin (29/9). "Kami sebenarnya menilai APBN 2015 sangat sedikit kurang memuaskan, karena program-program Pak Jokowi-JK yang tertampung dalam Nawacita, seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, belum terakomodasi dalam APBN 2015," kata Arif di Jakarta, Selasa (30/9).

Namun demikian, Nawacita dapat terakomodasi setelah dilakukan APBN Perubahan 2015. Pembahasan APBN Perubahan 2015 sendiri akan dimulai setelah ada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri, dalam pemaparan UU APBN 2015, Senin mengatakan, asumsi makro pertumbuhan ekonomi sama dengan 5,8%, inflasi 4,4%, dan tingkat suku bunga SPN 3 bulan sebesar 6,0%.

Adapun asumsi kurs sama dengan Rp 11.900 per dollar AS, harga minyak mentah atau ICP sebesar US$ 105 per barel, sedangkan lifting minyak bumi 900 MBOPD, dan gas bumi 1.248 MBOEPD.

Dari asumsi tersebut, pendapatan negara disepakati sebesar Rp 1.793,6 triliun, dan belanja negara sebesar Rp 2.039,5 triliun. Dengan demikian, defisit anggarannya mencapai 2,21% terhadap PDB, atau setara Rp 245,9 triliun. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×