kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Tim penyelam kesulitan angkat ekor AirAsia QZ8501


Jumat, 09 Januari 2015 / 22:18 WIB
Tim penyelam kesulitan angkat ekor AirAsia QZ8501
ILUSTRASI. Space Invaders: World Defense Rilis di Android & iOS, Game Jadul ini Sekarang Jadi AR


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

PANGKALAN BUN. Penyelam TNI Angkatan Laut mengaku kesulitan jika harus terjun ke dasar laut untuk mengangkat bangkai ekor pesawat AirAsia QZ8501, Jumat (9/1) malam ini.

Pada malam hari, arus di bawah air memang tidak besar dan memungkinkan penyelam bisa bergerak dengan bebas. Namun, gelombang di atas permukaan air pada malam hari cukup besar. Sementara penyelam harus turun ke permukaan air dengan menggunakan perahu karet.

Selain itu, jarak pandang penyelam di bawah air pada malam hari juga terbatas, bahkan bisa mencapai nol hingga setengah meter. Penyelam harus menggunakan senter dalam air sebagai alat bantu.

"Akan sulit pada malam hari, bagusnya besok pagi," kata Serka Marinir Boflen Sirait di KRI Banda Aceh, Jumat malam.

Akan tetapi, Boflen dan semua pasukan mengaku siap jika memang harus turun pada malam hari. Perintah untuk menyelam pada malam hari ini memang datang langsung dari Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko yang sedang memantau proses pengangkatan ekor pesawat dari dasar laut.

Moeldoko beranggapan, penyelam tidak akan terlalu mengalami kesulitan karena tinggal melakukan tahapan terakhir, yakni mengaitkan crane kapal Crest Onyx ke tali yang sudah diikatkan ke ekor pesawat. Kapal Crest Onyx milik SKK Migas ini bisa mengangkat beban hingga 50 ton.

"Kalau memang sudah perintahnya begitu, kita siap," kata Boflen.

Hingga pukul 19.40 WIB, semua penyelam sudah bersiap di atas geladak helikopter KRI Banda Aceh. Namun, belum diputuskan apakah penyelaman jadi dilakukan atau tidak. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×