kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga sektor industri jadi fokus pembangunan 2017


Selasa, 13 September 2016 / 06:15 WIB
Tiga sektor industri jadi fokus pembangunan 2017


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah akan fokus ke tiga sektor usaha yang memberikan kontribusi besar bagi Produk Domestik Bruto (PDB). Ketiga sektor itu adalah industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan. Selain menyumbang pertumbuhan ekonomi yang besar, ketiga sektor usaha itu juga dianggap bisa membuka lapangan kerja besar.

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, mengatakan, ketiga sektor itu akan menjadi prioritas tahun 2017. "Mereka menyumbang besar pertumbuhan ekonomi Indonesia dan dapat menyerap tenaga kerja yang besar" ujarnya, akhir pekan lalu.

Sektor pertama, yaitu industri pengolahan, merupakan penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sektor ini mampu menyumbang hingga 21,7% dari PDB. Kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja juga mencapai 19,38%. Untuk tahun depan industri pengolahan ditargetkan akan mampu menyerap 614.000 orang tenaga kerja.

Kedua, sektor pertanian mampu berkontribusi pada PDB sekitar 13,1%. Sementara kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 32%. Pada tahun 2017, sektor pertanian ditargetkan mampu menyumbang kesempatan kerja sebesar 21.000 kesempatan kerja.

Ketiga, sektor perdagangan telah berkontribusi pada PDB sebesar 12,8% dan bagi penyerapan tenaga kerja sebesar 22,4%. Untuk tahun 2017, potensi kesempatan kerjanya diperkirakan mencapai 385.000 kesempatan kerja.

Ekonomi loyo

Seiring dengan rencana pemerintah untuk fokus di sektor industri pengolahan, maka pemerintah menurut Bambang, akan mengembangkan lima daerah industri untuk mendukung hilirisasi industri pengolahan atau manufaktur.

Kelima daerah industri itu adalah, Sei Mangkei di Sumatra Utara untuk hilirisasi sawit, Morowali di Sulawesi tengah dan Bantaeng di Sulawesi Selatan untuk hilirisasi pengelolaan nikel, dan Bitung di Sulawesi Utara untuk hilirisasi produk ikan.

"Untuk Palu belum ada info fokus ke mana saja," ungkapnya. Untuk mendukung sektor industri pengolahan, Bambang bilang, pemerintah juga akan melakukan pelatihan 40.000 tenaga kerja dan membangun 300 pusat industri kecil. "Dan membuat kebijakan untuk penurunan harga gas bagi industri," katanya.

Sementara di sektor pertanian, pemerintah menganggarkan dana untuk pembangunan jaringan irigasi yang bisa mengairi 9,8 juta hektare sawah. Kemudian membangun areal tambak ikan sebesar 208.190 hektare, pembangunan 29 waduk dan pembangunan waduk lanjutan 29 waduk.

"Pemerintah juga akan mencetak sawah baru 144.000 hektare," tutur dia. Lalu di sektor perdagangan, pemerintah akan membangun 1.000 pasar rakyat di seluruh Indonesia pada tahun depan.

"Kemudian menjaga daya beli masyarakat dengan mengendalikan inflasi," katanya.

Tiga fokus pembangunan 2017 ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi tahun depan yang loyo. Pemerintah dan Komisi XI DPR sebelumnya telah sepakat menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2017 dari 5,3% menjadi 5,1%.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, proyeksi pertumbuhan ekonomi 2017 turun karena pertumbuhan konsumsi terbatas hanya 5%. "Pertumbuhan konsumsi menentukan seberapa besar kenaikan sisi demand," ujarnya.

Selain itu pertumbuhan investasi juga diperkirakan masih terbatas karena rendahnya kemampuan perusahaan melakukan ekspansi. Faktor lain adalah ekspor-impor yang masih rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×