Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo ekonomi domestik masih diliputi tantangan, khususnya tantangan jangka pendek. Meski demikian, Agus mengaku dalam setahun terakhir setidaknya terdapat tiga potensi domestik yang perlu dioptimalkan untuk menjawab tantangan tersebut.
Pertama, kepercayaan dari pelaku ekonomi terhadap pemerintah dan pengambil kebijakan cukup besar terlihat dari antusiasme pelaku ekonomi terhadap program amnesti pajak. Namun demikian menurutnya, kepercayaan tersebut akan terbangun lebih kuat bila pemerintah dan pengambil kebijakan menjaga kedisiplinan mengelola kebijakan fiskal dan moneter.
"Serta terus menjaga konsistensi kebijakan reformasi struktural," kata Agus dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia. Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo, regulator ekonomi dan para pelaku ekonomi di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (22/11) malam.
Kedua, sumber pembiayaan ekonomi yang besar dari program pengampunan pajak. Hal ini kata Agus, bisa menjadi momentum yang kuat untuk mendukung ekonomi dan memperkuat reformasi perpajakan serta memperluas ruang fiskal.
ketiga, teknologi digital, seperti pada aktivitas e-commerce dan financial technology / fintech. "Kami yakin ketiga potensi ini bisa menggandakan dan memperkuat menfaat sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang lebih dikelola," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News