kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jokowi: Perombakan adalah hal biasa


Jumat, 15 Februari 2013 / 16:19 WIB
Jokowi: Perombakan adalah hal biasa
ILUSTRASI. Petugas keamanan berjalan di dekat slogan bertuliskan 'Pajak Kuat Indonesia Maju' di sebuah Kantor Pelayanan Pajak, Jakarta, Rabu (14/7/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Edy Can


JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo secara mengejutkan melakukan mutasi dan rotasi jabatan para pejabat dil ingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Kamis (14/2) kemarin. Dia mengatakan pergantian 20 pejabat itu merupakan hal biasa dan tidak bermuatan maksud lainnya.

"Tujuannya membangun ritme dan totalitas kerja dengan pola baru, maka itu saya harus mengelola SDM yang ada dengan baik," ujar Jokowi di Balaikota, Jumat (15/2).

Ia bilang ekspektasi yang tinggi dari masyarakat Jakarta membuatnya memberikan target waktu dan target kerja kepada para bawahannya ini. Jokowi memberikan kesempatan enam bulan bagi bawahannya untuk mencapai target yang ditetapkan.

Jokowi membantah perombakan ini sebagai upaya untuk menempatkan orang-orang yang dikenalnya. Dia beralasan tidak kenal satu per satu orang tersebut. "Saya cuma tanya ke pejabat itu apa programnya, berapa lama target realisasinya, dan apa konsekuensinya jika tak tercapai," tegasnya.

Ia berharap pejabat tersebut bekerja secara cepat. Yang dimaksud dengan kerja cepat adalah merespon keinginan, kebutuhan, dan melayani masyarakat secara cepat. "Saya itu hanya buka pintu saja nanti. Gubernur buka pintu, Kepala dinas dan walikota yang masuk," tuturnya santai.

Sekedar informasi, perombakan jabatan yang dilakukan Jokowi ini tergolong luar biasa karena melibatkan posisi 20 pejabat di lingkungan DKI Jakarta. Salah satunya yang menjadi sorotan adalah Anas Effendi yang dicopt sebagai Walikota Jakarta Selatan dan kini dipercaya Jokowi menjabat sebagai Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×