Sumber: Kompas.com | Editor: Edy Can
JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mendadak menyuruh sopir menghentikan laju bus yang ditumpanginya. Sontak, rombongan Paspampres ikut berhenti. Aksinya Jokowi itu demi mengajak para wartawan untuk menumpang bus tersebut.
Mulanya, usai mengantarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono meninggalkan Gedung JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (5/9), Gubernur DKI Jakarta itu menumpangi bus Enjoy Jakarta untuk kembali ke Balaikota.
Setiap hari Jumat pertama setiap bulannya, seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak diperkenankan menggunakan kendaraan pribadi. Jokowi termasuk pejabat yang patuh atas aturan yang dikeluarkannya.
Bus berwarna campuran abu-abu dan oranye itu melaju keluar JCC dengan jalur yang telah disterilkan Paspampres. Berjarak sekitar 10 meter dari bus itu, delapan orang wartawan yang mulanya hendak mewawancarai Jokowi, tertahan oleh aparat kepolisian.
Rupanya, dari dalam bus, Jokowi melihat para wartawan tertahan protokoler. Bus itu tiba-tiba mengentikan laju. Melalui jendela yang sedikit transparan, Jokowi memberi aba-aba kepada wartawan untuk menumpang ke bus. Sontak wartawan menerobos penjagaan Polisi.
Saat para wartawan berlarian ke arah bus itu, polisi yang sedari tadi berjaga-jaga hanya bisa diam tanpa bisa berbuat apa-apa.
"Ah, kalian ini sudah disuruh naik, naik, ndak sadar-sadar," sapa Jokowi ketika para wartawan masuk ke dalam bus tersebut.
"Kami tadi cari-cari Bapak buat wawancara di dalam, enggak taunya bapak udah kabur. Untung ketemu nih," ujar seorang wartawan.
Di dalam bus berkapasitas sekitar 20 orang itu hanya ada sopir, Jokowi dan ajudan serta tiga personel Paspampres. Bagian belakang bus langsung dipenuhi wartawan yang tertawa sambil 'ngos-ngosan' setelah berlari-lari menembus protokoler.
"Saya belum pernah lihat kalian sesenang ini. Benar deh," ledek Jokowi.
Kehadiran Jokowi di JCC dalam rangka acara refleksi tiga tahun MP3EI (Masterplan Percepatan Pembangunan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia). Presiden SBY, wakil presiden Boediono, jajaran kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, dan para kepala daerah hadir dalam acara itu. (Fabian Januarius Kuwado)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News