Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdana Menteri (PM) China Li Qiang akhirnya telah hadir di Istana Merdeka, Minggu (25//5). Kunjungan resmi kenegaraan ini dilakukan selama tiga hari sejak Sabtu (24/5).
Dalam kunjungan hari kedua Minggu (25/5), PM China dijadwalkan berkunjung ke Istana Merdeka, dan akan disambut langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dalam pantauan Kontan, PM China sampai di Istana Merdeka pukul 10.00 WIB dengan mengenakan setelan jas warna hitam dilengkapi dasi warna merah. Sementara itu Presiden Prabowo tampak menyambut menggunakan setelan jas warna abu-abu dilengkapi dengan dasi bermotif biru hitam dan peci berwarna hitam.
Baca Juga: PM China Bawa Puluhan Pengusaha, Kedua Negara Siap Jajaki Peluang Investasi Baru
Presiden Prabowo kemudian mengajak PM China untuk bersalaman dengan Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih. Lalu, Presiden membawa PM China untuk foto bersama dan menuju ruang kredansial untuk mengisi buku tamu serta dilanjutkan untuk pertemuan bilateral.
Sebelumnya, PM China Li Qiang tiba di Tanah Air pada Sabtu (24/5) dan disambut langsung oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Rosan menyebut kunjungan ini membawa peluang besar bagi realisasi dan perluasan investasi dari Tiongkok ke Indonesia.
"Ini juga akan disepakati beberapa kesepakatan, dan buat kami, tentunya saya sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, sangat menyambut baik karena kita juga melihat implementasinya selama ini juga berjalan dengan baik, terutama di banyak bidang, dan mereka banyak berinvestasi tidak hanya di Jakarta, justru lebih banyak di luar Jakarta," jelasnya.
Baca Juga: Bos Chery Dijadwalkan Bertemu Presiden Prabowo Hari Ini, Minggu (25/5)
Rosan juga menegaskan bahwa investasi senilai US$ 10 miliar yang sebelumnya telah disepakati kedua negara sudah dalam tahap implementasi. Ia menjelaskan bahwa fokus kunjungan PM China Li Qiang kali ini adalah membuka peluang bagi proyek-proyek baru lintas sektor.
Kepala BPI Danatara ini juga menjelaskan bahwa bidang kerja sama yang akan dijajaki meliputi transportasi, pengembangan klaster industri, hilirisasi mineral, dan kimia. Kerja sama ini juga melibatkan sinergi antara perusahaan swasta dan BUMN.
Selanjutnya: Rahasia Warren Buffett dalam Mengelola Keuangan Secara Bijak
Menarik Dibaca: Benarkah Oatmeal Bagus Dikonsumsi saat Diet? Ini Jawabannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News