kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tiap bulan pemerintah nombok Rp 5T


Selasa, 24 April 2012 / 20:39 WIB
ILUSTRASI. Truk bertonase besar membawa batuan hasil tambang untuk diproses di area penambangan emas. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pemerintah masih ragu mengendalikan atau menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Alhasil, kondisi ini bakal membuat kocek negara tekor.

Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo bilang, telah membuat simulasi dampak mandeknya kebijakan BBM subsidi terhadap anggaran negara. "Kami ada simulasinya, dan iya memang setiap bulan tertunda bisa membuat Rp 5 triliun tambahan subsidi itu akan terjadi," ujar Agus usai sidang kabinet paripurna di kantor Presiden, Selasa (24/4).

Sebagai informasi, subsidi BBM dalam APBN-P 2012 sebesar Rp137,38 triliun. Pemerintah memakai angka ini dengan mengacu kenaikan harga BBM sebesar Rp 6.000/liter.

Selain itu, penundaan pengendalian atau menaikkan harga BBM subsidi akan memicu volume BBM subsidi makin meningkat dari jatah APBN-P 2012 subsidi. Dalam APBN-P 2012 menetapkan kuota BBM subsidi sebesar 40 juta kiloliter.

Makanya, kata Agus, pengendalian terhadap konsumsi BBM subsidi harus segera berjalan. "Kalau tidak, volume BBM subsidi akan meningkat lebih dari 40 juta kiloliter," imbuhnya.

Sayang, Agus belum bisa memastikan kapan pengendalian konsumsi akan bergulir. Alasannya, pemerintah masih harus mempelajari dan mengkajinya lebih dalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×