kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Throwback Thursday! Sri Mulyani kenang saat diundang Jokowi 22 tahun lalu


Kamis, 13 Agustus 2020 / 17:37 WIB
Throwback Thursday! Sri Mulyani kenang saat diundang Jokowi 22 tahun lalu
ILUSTRASI. foto Jokowi dan Sri Mulyani bertemu 1998 saat seminar bisnis di Solo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengenang momen perekonomian yang terjadi 22 tahun silam, tepatnya tahun 1998 saat Indonesia mengalami krisis perekonomian.

Seperti yang kita ketahui, tahun 1998 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang dahsyat. Bahkan, perekonomian merosot tajam hingga minus 13,7%. Pun dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) melambung dari Rp 2.350 menjadi Rp 16.000.

"Bahkan, banyak perusahaan dan bank besar kecil yang mengalami kebangkrutan," tulis Sri Mulyani dalam akun Instagram pribadinya, @smindrawati.

Sri Mulyani pun diundang oleh Joko Widodo (Jokowi) yang waktu itu seorang pengusaha kayu di Solo untuk menghadiri sebuah seminar di Solo. Ia diminta untuk menjelaskan  mengapa krisis ekonomi terjadi dan bagaimana menyelamatkan ekonomi Indonesia ke depan.

Baca Juga: Selamat, pemerintah akan beri bantuan modal kerja Rp 2 juta untuk ibu rumah tangga

Namun, pada saat itu Sri Mulyani masih menjadi seorang ekonom yang mengajar di Universitas Indonesia (UI). Sementara Jokowi masih menjadi seorang pengusaha eksportir furniture, sekaligus pengunudang dan sponsor seminar tersebut.

Katanya, pada saat itu Jokowi justru mendapatkan berkah luar biasa dalam kondisi krisis karnea penerimaan ekspor dalam dollar AS melonjak lebih dari enam kali lipat. Ia menilai, pada saat itu Jokowi telah menggunakan windfall profit secara bijaksana dengan menambah kapasitas produksi sehingga berhasil memanfaatkan situasi krisis untuk mengembangkan usaha.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Throwback 22 Tahun yang Lalu. 14 Agustus 1998 - 22 tahun lalu kamu ada dimana? Tahun 1998 - Indonesia mengalami krisis ekonomi yang dahsyat. Ekonomi merosot tajam minus 13,7%, mata uang Rupiah kolaps dari Rp 2350 menjadi Rp 16.000 per dollar Amerika. Banyak perusahaan dan bank besar kecil mengalami kebangkrutan. Sebagai ekonom yang mengajar di Universitas Indonesia - saya diundang dalam sebuah seminar di Solo - untuk menjelaskan mengapa krisis ekonomi terjadi dan bagaimana menyelamatkan ekonomi Indonesia ke depan. Pengundang dan sponsor seminar tersebut adalah Pak Jokowi seorang pengusaha eksportir furniture yang justru mendapatkan berkah luar bisa dalam kondisi krisis tersebut - karena penerimaan ekspor dalam US dollar melonjak lebih dari enam kali lipat, Pak Jokowi menggunakan “windfall profit” secara bijaksana dengan menambah kapasitas produksi, berhasil memanfaatkan situasi krisis justru untuk mengembangkan usahanya. 22 tahun kemudian, Pak Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia, dan saya diminta beliau menjadi Menteri Keuangan. Dunia menghadapi krisis akibat Pandemi Covid-19. Dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi kita berupaya mengatasinya. Program pemulihan ekonomi terus digenjot - untuk membantu masyarakat, memulihkan dan membangkitkan usaha kecil menengah, dan menumbuhkan kembali kegiatan ekonomi. Kalian 22 tahun kedepan bisa menjadi apa saja. Rajut masa depanmu dengan tidak berhenti belajar, bekerja keras, jujur dan cerdas. Miliki mental baja, jangan menyerah menghadapi cobaan dan ujian apapun. Jangan lupa selalu berdoa..! Jakarta 13 Agustus -2020

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on

22 tahun berlalu sejak momen tersebut, Sri Mulyani dan Jokowi pun masih dipertemukan sebagai Menteri Keuangan dan Presiden RI. Mereka pun saat ini bersama dalam menghadapi krisis yang diakibatkan oleh Covid-19.

"22 tahun kemudian, Pak Jokowi adalah Presiden RI dan saya diminta beliau menjadi Menteri Keuangan. Dunia menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19. Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi kita berupaya mengatasinya," tambah Sri Mulyani.

Dalam kembali memicu geliat ekonomi, program pemulihan ekonomi akan terus digenjot. Ini diharapkan bisa membantu amsyarakat, memulihkan dan membangkitkan usaha kecil menengah, dan menumbuhkan kembali kegiatan ekonomi.

Terakhir, Sri Mulyani pun berpesan agar anak bangsa terus berusaha untuk tak kenal lelah dalam mencapai cita-cita. Namun, ini juga harus diimbangi dengan upaya mendekatkan diri kepada sang Pencipta.

"Kalian 22 tahun ke depan bisa menjadi apa saja. Rajut masa depanmu dengan tidak berhenti belajar, bekerja keras, jujur, dan cerdas. Miliki mental baja, jangan menyerah menghadapi cobaan dan ujian apapun. Jangan lupa, selalu berdoa!" pesan Sri Mulyani.

Baca Juga: Sri Mulyani siap suntikan Rp 20,5 triliun ke lima BUMN ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×